SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peduli lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim, Wyndham Surabaya menggandeng seniman lokal bekerja sama untuk membangun kesadaran masyarakat Surabaya dalam gerakan Earth Hour 2023.
Executive Assistant Manager Wyndham Surabaya, Rachmat Zulkarnain mengatakan dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang isu lingkungan dan perubahan iklim, Wyndham Surabaya dengan senang hati berpartisipasi dalam kampanye Earth Hour,” kata. “Kami berharap dapat mengajak masyarakat Surabaya untuk bergabung dan berperan aktif dalam upaya kampanye global ini,” ungkapnya.
Untuk mendukung gerakan ini, Wyndham Surabaya mengadakan sejumlah kegiatan seperti intalasi simbolis lilin membentuk logo 60+ selama pemadaman lampu berlangsung, pertunjukan seni lukis menyala dalam gelap dan mengkampanyekan gerakan Earth Hour 2023 yang bertemakan #Connect2Youth, Connect to Your Hour for Earth. Selain itu, hotel juga akan mengurangi penggunaan listrik dan mematikan lampu dan daya di hotel selama satu jam pada malam hari Earth Hour sebagai salah satu bentuk kontribusinya.
Menggandeng senian lokal Surabaya Hartono atau yang akrab dipanggil Cak Har, Wyndham Surabaya menyampaikan dukungannya terhadap gerakan ini. “Saya berharap melalui karya seninya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peduli lingkungan dan memberikan inspirasi bagi orang lain untuk bergabung dalam usaha bersama ini,” ungkapnya seusai melukis diterangi cahaya lilin saat aksi eart hour berlangsung.
Wyndham Surabaya dan seniman lokal berharap bahwa melalui upaya bersama mereka, dapat memotivasi masyarakat Surabaya untuk bergabung dalam gerakan Earth Hour tahun ini dan menjadi bagian dari upaya global menjaga bumi demi masa depan generasi dunia.
Earth Hour adalah gerakan global yang diselenggarakan setiap tahun pada akhir bulan Maret, di mana individu, bisnis, dan organisasi di seluruh dunia berpartisipasi dengan mematikan lampu selama satu jam pada malam hari sebagai tanda dukungan mereka terhadap upaya pelestarian lingkungan. (q cok, tama dini)