KEDIRI (Suarapubliknews.net) – Kepala Desa Desa Bulusari Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri, terus mendapatkan desakan dari warganya agar segera menutup kegiatan tambang galian C di wilayahnya karena beberapa kali terjadi kecelakaan kerja, bahkan dua diantaranya meninggal dunia.
Dua korban itu adalah operator dozer dan sebelumnya menimpa ADL (2) yang akhirnya meninggal dunia setelah tertabrak truk bermuatan pasir hasil produksi tambang galian C Gunung Buthak milik Siswanto (48).
Hal ini disampaikan Rohmat Wisubo Kepala Desa Bulusari Kabupaten Kediri yang kini sedang terus berupaya meredam kemarahan warganya.
“Warga mendatangi saya dan meminta agar kegiatan tambang Galian C segera dihentikan karena takut terjadi korban berikutnya. Kalau hal ini di biarkan siapa lagi yang akan mau menjadi Korban,” ucapnya menirukan pengaduan warga. Jumat (25/5/2018) kemarin.
Menurut dia, korban, ADL akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit setelah ditabrak truk bermuatan pasir dengan Nopol AG 8237 UV yang di kemudikan Samsul (40) warga Desa Kedungombo Kabupaten Nganjuk.
“Korban adalah warga Desa Bulusari, yakni anak dari pasangan suami istri Dita dan Didik Purnomo,” tuturnya.
Saat kejadian, kata Kades, perangkat desa belum sempat melapor ke Polisi karena harus membawa korban ke rumah sakit, meskipun sempat menahan SIM pengemudi dan STNK kendaraannya.
“Jadi laporan itu lambat, karena setelah pukul 20.00 wib mendapatkan kabar jika korban (ADL) meninggal dunia, baru di laporkan ke Laka lantas Polres Kediri Kota. Untuk keluarga korban sudah menerima juga membuat surat pernyataan, tetapi warga yang tidak menerimakan,” terang Kepala Desa
Dia juga menceritakan jika kegeraman warga semakin memuncak, karena ternyata pemilik Tambang Galian C tidak ikut hadir saat pemakaman jenazah korban. “Kejadiannya pada hari Kamis, puasa pertama warga datang ke saya dan melaporkan kejadian itu,” pungkasnya. (q cox, Iwan)