Pemerintahan

Pemkot Surabaya Sabet Dua Penghargaan Sekaligus di Ajang UI Green City Metric 2023

68
×

Pemkot Surabaya Sabet Dua Penghargaan Sekaligus di Ajang UI Green City Metric 2023

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus dalam ajang penganugerahan UI Green City Metric 2023, di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (1/8/2023). Meski baru kali pertama mengikuti gelaran tersebut, Kota Surabaya berhasil dinobatkan peringkat ke II Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia dalam bidang Tata Kelola Air dan Tata Pamong (Governance).

Penghargaan itu diberikan langsung oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Safrizal Z.A. kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang berhalangan hadir. UI Green City Metric merupakan pemeringkatan bagi Kabupaten/Kota di Indonesia yang memiliki kebijakan dan program berbasis komitmen dalam pengelolaan kota berkelanjutan yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2022.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyampaikan, keenam bidang keberlanjutan yang dimaksud adalah bidang Penataan Ruang dan Infrastruktur, Energi dan perubahan iklim, Tata Kelola Sampah dan Limbah, Tata Kelola Air, Akses dan mobilitas, serta Tata Pamong atau Governance.

“Kota Surabaya baru pertama kali mengikuti ajang ini tetapi langsung meraih peringkat kedua se-Indonesia dalam bidang Tata Kelola Air dan Tata Pamong (Governance). Hal ini menambah prestasi Kota Surabaya, dimana UI Green City Metric 2023 ini diikuti oleh 58 Kabupaten/Kota dari 22 provinsi di Indonesia,” kata Hebi sapaan lekatnya.

Sementara itu, pada sistem penilaian berkelanjutan yang diacu oleh UI Green City Metric, diantaranya The Sustainability, Tracking, Assessment dan Rating System (STARS), Green City Index dari Economic Intelligence Unit  dan  Siemens  yang telah digunakan untuk melakukan penilaian keberlanjutan 30 kota di dunia.

Selanjutnya, City Sustainability Indicators oleh The World Bank,  Urban Economics Indicators for Green Development in Cities,  Reference Framework for Sustainable Cities,  Arcadis Sustainable Cities, Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dirancang oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan Nasional, serta Indikator Penilaian Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

“Ke depan, kami akan terus saling menguatkan dan bersinergi dengan masing-masing OPD di lingkup Pemkot Surabaya. Sebab, tahun depan kami yakin Surabaya bisa menyabet peringkat pertama,” ujar dia.

Oleh sebab itu, Hebi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam mewujudkan kebijakan dan program berbasis komitmen dalam pengelolaan kota berkelanjutan. “Tentunya kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat di Kota Surabaya yang turut terlibat dalam mewujudkan seluruh kebijakan dan program Pemkot Surabaya,” pungkasnya. (Q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *