SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengundang sejumlah tamu spesial ke Gedung Negara Grahadi, Senin (21/8). Tamu-tamu spesial itu adalah anak-anak yang terpantau memberikan hormat saat mengikuti Upacara Peringatan HUT ke 78 RI meskipun berada di luar Halaman Gedung Negara Grahadi pada Kamis, 17 Agustus lalu.
Total ada 42 anak terpilih yang tertangkap kamera diundang Gubernur Khofifah ke Gedung Grahadi bersama orang tuanya. “Seperti tahun lalu, anak-anak yang terpotret atau tercapture kami undang ke sini. Undangan ini merupakan apresiasi Pemprov Jatim kepada anak-anak beserta orang tuanya yang turut mengikuti Upacara HUT ke 78 RI,” jelas Gubernur Khofifah.
Kepada para tamu spesial itu, Gubernur Khofifah memberikan suvenir berupa tas sekolah, alat tulis, buku tulis, buku bacaan “Kecil-kecil Punya Karya”, boneka kecil, mainan, aneka biskuit, susu, dan telur, serta pengganti transport.
“Ada buku bacaan, ada juga buku tulis untuk anak-anak belajar menulis menghitung dan membaca. Belajar yang rajin, jadi anak yang soleh/solehah, ilmunya manfaat barokah. Mudah-mudahan para orang tua diberi kesehatan dan dilancarkan rezekinya,” pesannya kepada anak-anak dan orang tuanya.
Raut wajah anak-anak tersebut nampak sumringah ketika datang ke Grahadi bersama orang tuanya ini. Tak hanya karena akan mendapat suvenir spesial namun juga bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di Jawa Timur.
Suasana makin meriah ketika satu per satu maju ke depan dan menceritakan cita-citanya. Mitha (4) salah satunya. Di hadapan Gubernur Khofifah, Mitha mengatakan cita-citanya ingin menjadi dokter. “Kalau mau jadi dokter harus rajin belajar, tidak boleh malas, nanti bisa jadi dokter yang hebat,” kata Gubernur Khofifah memotivasi Mitha.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga mengapresiasi para orang tua yang mengajak serta anak-anaknya hadir dalam Upacara Peringatan HUT ke 78 RI meskipun mengikutinya di luar pagar halaman Grahadi mengingat undangan sudah memenuhi kursi yang disiapkan. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu edukasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme sejak dini.
“Sangat penting sekali menanamkan semangat nasionalisme dan patriotisme sejak dini kepada anak-anak. Kelak merekalah yang akan meneruskan perjuangan kita membangun dan memajukan Indonesia,” jelasnya.
Gubernur Khofifah mengibaratkan anak-anak adalah telur emas yang kelak akan menetas menjadi garuda emas dan mengantarkan negeri ini menuju Indonesia Emas 2045. Saat ini Indonesia menyongsong bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif akan mendominasi. Mari siapjan generasi emas menjemput Indonesia Emas 2045.
“Saat itulah, generasi muda akan menempati posisi-posisi strategis dalam bahtera Indonesia. Oleh karena itu, kualitas SDM sangat berpengaruh terhadap arah kemajuan Indonesia,” lanjutnya.
Kualitas SDM yang dimaksud tidak hanya terkait kecerdasan, namun juga spiritual dan tanaman nilai-nilai nasionalisme yang harus dimiliki oleh generasi muda. Hal inilah yang harus dibangun oleh para orang tua sejak dini.
Sebelum bertemu Gubernur Khofifah, anak-anak juga nampak asyik naik perahu menyusuri sungai Kalimas di belakang Grahadi. Usai naik perahu, anak-anak juga dihibur oleh pendongeng yang sengaja dihadirkan. Bisa masuk ke Gedung Grahadi rupanya menjadi pengalaman menarik bagi anak-anak. Rafael Kukuh (12) salah satunya.
“Ini pertama kalinya bisa masuk ke Grahadi dan bertemu dengan Ibu Gubernur. Menyenangkan sekali di sini. Bisa naik perahu, makan, ada dongengnya, dan dapat suvenir. Saya juga menggambar logo HUT ke 78 dan saya tunjukkan ke Ibu Gubernur,” katanya sembari menunjukkan hasil karyanya.
Sementara itu, ibu Rafael, Felicya mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang telah mengundang anaknya. “Saya selama 42 tahun baru pertama kali ini masuk ke Grahadi. Terima kasih banyak Ibu Gubernur, semoga sehat selalu, sukses terus memimpin Jawa Timur,” kata warga Sidoarjo ini.
Nampak hadir pula dalam acara tersebut Kepala Bakesbangpol Jatim, Kasatpol PP Jatim, Kadisperpusip Jatim, dan Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan. (q cok, tama dini)