Pemerintahan

Lewat Kompetisi Asah Terampil, Siswa PAUD hingga SMP Surabaya Olah Barang Bekas Jadi Karya Ramah Lingkungan

79
×

Lewat Kompetisi Asah Terampil, Siswa PAUD hingga SMP Surabaya Olah Barang Bekas Jadi Karya Ramah Lingkungan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani memberikan penghargaan kepada siswa jenjang PAUD, SD, dan SMP/MTs se-Surabaya. Penghargaan tersebut diberikan atas inovasi dalam menciptakan karya yang berkaitan dengan lingkungan. Yakni, pengurangan sampah dengan memanfaatkan barang bekas melalui Kompetisi Asah Terampil.

Bahkan, untuk pertama kalinya di tahun 2023, seluruh perwakilan PAUD di 31 kecamatan Kota Surabaya ikut serta dalam Kompetisi Asah Terampil. Anak-anak PAUD tersebut dilibatkan dalam upaya mengenalkan cara menjaga lingkungan hidup di sekitarnya.

“Tahun ini melibatkan anak-anak PAUD karena mereka memiliki potensi, projet yang mereka buat sangat luar biasa. Mereka diajarkan untuk mengenali barang-barang yang bisa diolah, lalu membuat mereka berusaha tanpa takut gagal,” kata Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani, di Gelanggang Remaja Surabaya, Rabu (13/9/2023).

Dengan melibatkan siswa PAUD dalam kegiatan Kompetisi Asah Terampil ini, Rini Indriyani menjelaskan bahwa hal itu merupakan salah satu upaya dalam mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Anak-anak PAUD diajak untuk mengenalkan karya dan inovasi mereka.

“Ini adalah proyek untuk mengenalkan anak-anak PAUD dengan SD. Sehingga mereka mengetahui bahwa di SD bisa membuat karya yang luar biasa. Semoga tahun depan bisa melibatkan PAUD lebih banyak lagi,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Rini Indriyani turut meninjau hasil karya inovasi dari siswa PAUD, SD, dan SMP/MTs. Ia bahkan takjub saat peserta Kompetisi Asah Terampil bisa menciptakan produk pengganti plastik. Dimana produk tersebut ramah terhadap lingkungan dan mampu terurai dalam hitungan hari.

“Permasalahan utama kita adalah sampah plastik karena tidak bisa terurai, tapi mereka bisa menciptakan inovasi dimana produk itu bisa terurai dalam dua hari dengan air, bahkan empat hari dengan tanah. Maka kita bisa melibatkan anak-anak untuk mengembangkan produknya menggantikan plastik yang sulit terurai.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, Kompetisi Asah Terampil merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memacu PAUD, SD, dan SMP/MTs dalam berkarya dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di sekelilingnya. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam mengurangi sampah dengan metode 3R, yakni reduce (mengurangi sampah), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang). Serta bertujuan untuk menambah potensi sekolah Adiwiyata di Kota Pahlawan.

“Kriteria penilaian selain kesesuaian tema, karya tidak dibuat sekali pakai, dan ramah lingkungan, tetapi juga kemampuan menyampaikan gagasan. PAUD juga presentasi dibantu dengan Bunda PAUD di hadapan tim juri. Siswa SD dan SMP juga presentasi terhadap produk yang dibuat,” kata Hebi sapaan lekatnya.

Pada prosesnya, pelaksanaan kegiatan untuk jenjang SD dan SMP dilakukan secara bersamaan, hal itu berbeda dengan jenjang PAUD. Sebab, proses PAUD dalam menciptakan karya turut memperhatikan ke kemampuan motorik dan kognitif pada anak.

“Pengenalan mengenai lingkungan dan barang-barang yang bisa di daur ulang akan melekat pada mereka. Proses pengenalan dan mengingat pada penggunakan kembali itu sangat penting. Nantinya ketika SD mereka juga akan melakukan hal yang sama,” ujar dia.

Setelah melalui berbagai tahap penjurian, kini tibalah pengumuman pemenang dari kompetisi tersebut. Untuk jenjang PAUD, juara terbaik 1 adalah TK Kristen Petra 7, terbaik 2 adalah TK Aisyiyah 66, dan terbaik 3 adalah TK Labschool UNESA 1. Untuk jenjang SD, terbaik 1 adalah SDN Kaliasin 1/280, terbaik 2 adalah SDN Pagesangan, dan terbaik 3 adalah SDN Ketabang 1/288. Kemudian untuk jenjang SMP/MTs, terbaik 1 adalah SMPN 16, terbaik 2 adalah SMPN 26, dan terbaik 3 adalah SMP Santa Katarina.

“Semuanya yang ikut akan mendapatkan sertifikat penghargaan karena bagaimanapun anak-anak telah berjuang untuk menciptakan karya yang ramah lingkungan dan sangat luar biasa,” pungkasnya. (Q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *