Jatim RayaPemerintahan

Anugerah PWNU Award 2023, Gubernur Khofifah: Jadi Tolok Ukur Key Performance Indicator (KPI)

14
×

Anugerah PWNU Award 2023, Gubernur Khofifah: Jadi Tolok Ukur Key Performance Indicator (KPI)

Sebarkan artikel ini

KEDIRI (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi gelaran PWNU Jatim Award 2023 sekaligus HUT NU Satu Abad yang dihelat di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Menurutnya ajang ini menjadi penyemangat bagi seluruh badan otonom (banom), lajnah dan lembaga NU untuk semakin meningkatkan kerja-kerja yang terukur dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Ini sekaligus menjadi key performance indicator bagi kinerja badan otonom, lajnah dan lembaga di lingkungan PWNU Jawa Timur. Terlebih dalam PWNU Jatim Award 2023 ini memberikan banyak kategorisasi yang dinilai melalui berbagai tahap termasuk presentasi di depan dewan juri.

“Saya rasa ini akan menjadi penyemangat dari seluruh kinerja lembaga NU se-Jatim supaya masing-masing kinerjanya terukur capaiannran manfaatnya. Termasuk di dalamnya PCNU favorit berasal dari Banyuwangi dan juara umum dari Sidoarjo. Ini membuktikan PCNU Banyuwangi dan PCNU Sidoarjo layak dijadikan rujukan dari pengurus NU di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo ini mewakili PWNU Jatim menjadi Top Referral atau tempat orang mencari referensi dari berbagai program program strategis “Saya rasa organisasi sebesar NU dari tahun ke tahun akan semakin terukur capaian kinerjanya,” imbuhnya.

Lebih lanjut memasuki abad ke-2 NU, Gubernur Khofifah meminta agar NU terus memfokuskan diri pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui peningkatan di sektor pendidikan. Selain itu juga mendorong pemberdayaan ekonomi lewat Baitul maal Wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) dan sektor ekonomi lainnya, senafas dengan Nahdlatut Tujjar serta layanan kesehatan.

“NU harus semakin maju dengan terus mengembangkan sektor pendidikan dan juga kesehatan. Serta dalam melakukan gerakan pemberdayaan ekonomi lewat BMT NU, pertanian, nelayan, perdagangan dan Nahdhatut Tujjar,” tegas Ketua PBNU ini.

Dihadapan kiai dan ulama yang hadir, Gubernur Khofifah yang juga Ketua Umum Muslimat ini menyebut bahwa selama ini Pemprov Jatim terus berkolaborasi dengan seluruh jajaran dari PWNU dalam bingkai ‘Merawat Jagat, Membangun Peradaban’.

“Peradaban dunia harus dibangun melalui lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan berbasis Pesantren atau lembaga pendidikan yang dimulai dari pendidikan anak usia dini sampai dengan jenjang perguruan tinggi. Kami di Pemprov terus bersinergi agar kualitas pendidikan di Jatim bisa terus meningkat,” lanjutnya.

Dalam sejarahnya terbukti NU telah berperan menjadi pilar-pilar dalam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam kesempatan itu, Ia memohon doa dari para Kiai, Ulama dan masyayikh untuk sama sama memanjatkan do’a agar Allah menjadikan Jatim menjadi provinsi paling maju dan terbaik di Indonesia.

“Mudah mudahan Allah menjaga Jawa Timur melalui pengawalan doa dan ikhtiar dari para Kiai, Ulama hingga masyayikh yang tersebar di seluruh Jatim. Kerja Profesional diiringi dengan doa dan langkah spiritual dari para Kiai dan Ulama telah menjadi suatu kebutuhan. Kami mohon doa, Insyallah Jawa Timur akan menjadi provinsi yang paling maju penuh berkah di Indonesia,” sebutnya.

Gubernur Khofifah juga berkesempatan menyerahkan uang pembinaan sebesar Rp. 3 juta kepada perwakilan sebanyak 21 Juara 1 Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU yang telah mengharumkan nama Jatim dan PWNU Jatim pada ajang Porseni NU Satu Abad NU di Surakarta pada beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar menyampaikan Anugerah NU Jatim Award ini diadakan untuk konsolidasi organisasi agar tetap utuh satu hati. Dihadapan ribuan pengurus NU se-Jatim, Kiai Marzuki menegaskan pentingnya terus menerus meningkatkan kapasitas dan kualitas. Baik di tingkat PWNU, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU).

Hal tersebut tidak lain dikarenakan zaman modern memunculkan permasalahan yang semakin berat dan konkrit. “PWNU Award 2023 ini merupakan upaya untuk terus meningkatkan kualitas kapasitas kemampuan kapabilitas pengurus PCNU. Semakin banyak pekerjaan semakin berat, permasalahan semakin kompleks. Oleh karenanya, perbaikan kualitas terus perlu dilakukan,” katanya.

KH Marzuki menjelaskan bahwa secara kualitas PWNU Jawa Timur merupakan wilayah yang majemuk akan tetapi PWNU Jatim selalu mengupayakan peningkatan kualitas maupun kapasitas pengurus di berbagai tataran tingkatan mulai dari kabupaten/kota hingga kecamatan.

Ke depan, Kiai Marzuki berharap PCNU di Jatim mempunyai proyeksi yang jelas untuk memiliki sekolah ma’arif yang maju, punya Baitul Mal Wat Tamwil (BMT), NU Mart dan klinik pratama.

Dalam acara tersebut juga akan dilaksanakan penganugerahan NU Jatim Award dan Anugerah Mahakarya Ulama Jawa Timur dan Juara Porseni NU tingkat Nasional 2023. PWNU Jawa Timur juga memberikan anugerah kepada 9 mahakarya ulama kepada sejumlah ulama muallif atau pengarang kitab.

Adapun para ulama yang mendapatkan penghargaan tersebut diantaranya Syaikhona Kholil Bangkalan, KH. Hasan Genggong, Syekh Mahfudz Tremas, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, KH Ma’shum bin Ali, Kiai Achmad Qusyairi Shiddiq, Syekh Ihsan Jampes, Syekh Umar Baraja dan KH Abul Fadhol Senori. Terdapat pula pemberian Penganugerahan PWNU Jatim Award 2023, serta Anugerah Mahakarya Ulama Jawa Timur dan Anugerah Juara Porseni NU. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *