Peristiwa

Begini Cara Warga Nahdliyin Nambangan Cupat Cegah Pengaruh Radikalisme

14
×

Begini Cara Warga Nahdliyin Nambangan Cupat Cegah Pengaruh Radikalisme

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Warga Nahdliyin wilayah Nambangan Cupat Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak Surabaya yang mayoritas adalah nelayan pesisir pantai Kenjeran menggelar acara kirab untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW (12 Rabiul Awal 1438 H).

Kirab Maulid Nabi Muhammad SAW ini diikuti oleh Taman Pendidikan Al’Qur’an (TPA), Gerakan Pemuda Ansor, Banser, PMII, IPNU, IPPNU dan pemuda Karang Taruna wilayah kelurahan Kedung Cowek Surabaya.

Kegiatan ini merupakan agenda tahunan masyarakat sekitar, dan menjadi rangkaian kegiatan sebelumnya, yang rencananya bakal digelar hingga pada bulan awal januari 2017 mendatang, yakni pengajian akbar.

“Tujuan rangkaian kegiatan acara ini untuk membentengi warga pesisir pantai mayoritas para nerlayan dan terutama warga Nadhliyin serta para pemuda NU,” Kata M Saifu Seketaris Panitia, Minggu (11/12/2016) sore hari.

Tidak hanya itu, menurut M Saifu kegiatan ini juga bertujuan untuk membentengi generasi muda di wilayahnya terhadap pengaruh-pengaruh negatif seperti peredaran narkoba dan beberapa kenakalan remaja, termasuk pengaruh aliran radikal.

Maksud dari membentengi, Menurut M Saifu menjelaskan, bahwa akhir-akhir ini diwilayah kami sering terdengar isu-isu yang sangat kurang enak di dengar, seperti kenakalan remaja terhadap bahaya narkoba, dan ini semakin mengkhawatirkan.

“Kami sebagai orang tua bisa mengarahkan pada kegiatan yang positif seperti ini, selain itu kami juga berikan pengertian tentang arti Ahli Sunnah Wal Jama’ah yang sebenarnya, Apalagi sekarang lagi marak isu faham radikal,” Jelasnya.

Hal senada juga dikatakan Hamdan Rois Seketaris Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Bulak, bahwa tujuan kegiatannya untuk menegakan Ahli Sunnah Wal Jama’ah yang selama dibawa dan diajarkan oleh nenek moyang sejak jaman Wali Songo.

“Ini merupakan agenda tiap tahun sejak tahun 1990-an lalu hingga sekarang masih tetap dirayakan dan dilaksanakan, mari kita bersama-sama menegakkan faham Ahli Sunnah Wal Jama’ah dengan baik dan benar di negara indonesia yang kita cintai ini” terangnya. (q cox, Ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *