Jatim RayaPemerintahan

Berbagi Ceria Bersama 750 Anak Yatim, Gubernur Khofifah: Wujud Kolaborasi dan Sinergitas Perkuat Kesahalehan Sosial

81
×

Berbagi Ceria Bersama 750 Anak Yatim, Gubernur Khofifah: Wujud Kolaborasi dan Sinergitas Perkuat Kesahalehan Sosial

Sebarkan artikel ini

KOTA MALANG (Suarapubliknews) ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menyapa dan berbagi keceriaan bersama anak yatim piatu. Kali ini, mantan Menteri Sosial RI itu memberi santunan dan pemberian paket tas sekolah kepada 750 anak yatim piatu bersama Baznas Jatim dan Pemkot Malang di Hotel Mercure, Kota Malang.

Suasana hangat penuh keakraban terlihat dalam kegiatan bertajuk safari ramadhan tersebut. Gubernur Khofifah menghampiri anak-anak yatim piatu dan mengajak mereka melantunkan shalawat.

Disampaikan Gubernur Khofifah santunan anak yatim di Jatim terus dilakukan selama bulan puasa. Cara ini dilakukan sebagai upaya membangun sinergitas serta kolaborasi untuk mewujudkan keshalehan sosial di Jatim.

“Hari ini yang berkenan menjadi tuan rumah ada dua, yakni Kabupaten Malang dan Kota Malang. Sinergitas dan kolaborasi memberi santunan seperti ini perlu dilakukan untuk mewujudkan keshalehan sosial bagi yang mampu kepada meteka yang membutuhkan,” ungkapnya.

Kolaborasi sosial yang dilakukan untuk 750 anak yatim piatu sore ini, perlu diperkuat dengan program strategis dan produktif. Artinya, bahwa masih ada saudara-saudara dan anak-anak kita yang perlu dipikirkan bersama masa depannya dan itu menjadi tanggung jawab kita semua. Maka sinergi dan kolaborasi menjadi sangat penting.

“Untuk itu kami ucapkan terima kasih atas kolaborasi semua pihak baik dari perbankan, komunitas-komunitas, para pengasuh-pengasuh dari panti asuhan dan tentu para muzakki yang telah mempercayakan penyaluran zakatnya melalui Baznas. Kontribus semuanya luar biasa. Semoga mendapat limpahan pahala dari Allah SWT. Amin,” lanjutnya.

Menurutnya, kegiatan safari ramadhan dalam rangka memberikan santunan kepada anak yatim untuk memuliakan anak yatim piatu, menumbuhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan memupuk pribadi yang baik, berbagi dan kasih sayang terhadap sesama ini semoga terus ditumbuhkan.

“Santunan kepada anak yatim piatu diberikan untuk berbagi kebahagian dalam menyambut bulan suci ramadan. Semoga mereka dapat melaksanakan ibadah di bulan ini dengan baik. Apa yang kita sedekahkah kepada orang lain, itulah harta kita sebenarnya. Yang kita nikmati di dunia akan habis. Namun, ketika kita memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain yang membutuhkan, itulah harta sesungguhnya yang kita bawa mati,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Jawa Timur Drs. KH. Muhammad Roziqi mengatakan bahwa kegiatan safari Ramadan bersama Gubernur Jawa Timur, para pimpinan OPD, para asisten dan baznas Jatim memasuki safari yang ke-9. Pertama di Gresik, Tuban sampai di Situbondo dan Jember. Siang hari tadi di kabupaten Malang kemudian sore hari ini di kota Malang.

Untuk safari Ramadhan di kota Malang kuota dari Jawa Timur memang hanya 500 anak yatim piatu yang dihadirkan. Akan tetapi dari baznas kota Malang menambah 250 sehingga jumlahnya 750 santunan untuk anak yatim.

“Alhamdulillah semuanya sudah hadir bersama-sama kita di sini anak-anakku sekalian mudah-mudahan ini menambah keceriaan menambah kegembiraan bagi anak-anakku sekalian anak-anak yatim yang ada di kota Malang ini,” ucapnya.

Wali Kota Malang, H. Sutiaji mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan Gubernur Jatim kepada anak yatim piatu di Kota Malang. “Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian Ibu Gubernur kepada anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa Indonesia,” ucapnya.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan dari Bank Jatim dan Bank Maybank cabang Kota Malang berupa uang masing-masing senilai Rp. 25.000.000. Uang tersebut diserahkan Direktur Bank Jatim dan Maybank kepada Baznas Kota Malang kepada Ketua Baznas Jawa Timur.

Setelah kegiatan santunan kepada anak yatim, Gubernur Khofifah melanjutkan safari Ramadhan dengan shalat tariwih di Masjid Jami’, Kota Malang. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *