SURABAYA (Suarapubliknews) – Letaknya yang berada di atas lempeng-lempeng tektonik mengakibatkan wilayah Indonesia kerap kali dilanda bencana gempa bumi. Atas dasar tersebut, Pemerintah Inggris bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menunjuk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam pelaksanaan proyek Percontohan Jalur Evakuasi Inklusif yang diresmikan di SMP dan SMA Luar Biasa untuk Tuna Netra (LB-A) YPAB, Sukolilo, Surabaya.
Kepala Pusat Penelitian Mitigasi, Kebumian dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS Adjie Pamungkas ST MDevPlg PhD mengatakan, proyek ini dimulai pada 2019 dan memulai konstruksi jalur evakuasi pada bulan April lalu.
Tidak hanya melakukan pembangunan jalur evakuasi, tim Puslit MKPI ITS juga merancang peta Evakuasi Raba dan Bicara (Evari) yang merupakan tiruan bangunan yang ada di lingkungan sekolah, sehingga siswa tunanetra mempunyai gambaran tentang kondisi sekolahnya. “Peta Evari ini dibuat untuk melengkapi proses evakuasi agar mempermudah evakuasi ketika terjadi gempa,” katanya.
Proyek percontohan jalur evakuasi gempa bumi inklusif ini merupakan salah satu proyek dari Global Future Cities Program (GFCP) atas kerja sama dari Pemerintah Inggris, Pemkot Surabaya, dan ITS. Program ini dibuat salah satunya untuk mendukung hak-hak penyandang disabilitas, sehingga tercipta lingkungan yang ramah terhadap kaum disabilitas dan kelompok rentan termasuk dalam mitigasi dan evakuasi bencana.
Proyek tersebut diresmikan secara langsung dengan prosesi pemotongan pita oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins CMG, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, Ketua YPAB Prof Dr H R Soedarso, Kepala Pusat Penelitian Mitigasi, Kebumian dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS Adjie Pamungkas ST MDevPlg PhD, serta jajaran pimpinan ITS lainnya. Proyek ini digarap langsung oleh tim Pusat Penelitian MKPI ITS.
Peresmian proyek tersebut turut diramaikan dengan penampilan para siswa SMP dan SMA LB-A YPAB yang bermain angklung, simulasi evakuasi oleh warga sekolah YPAB ketika terjadi gempa bumi, serta menjajal secara langsung jalur evakuasi inklusif tersebut.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan, bersama-sama dengan Pemkot Surabaya, tim Puslit MKPI ITS juga memberikan pelatihan kepada para warga sekolah YPAB dan masyarakat sekitar guna meningkatkan pengetahuan akan mitigasi gempa bumi. “Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga sekolah YPAB dapat lebih sadar bagaimana evakuasi ketika gempa bumi terjadi,” tambah dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS ini.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan, masyarakat Indonesia yang sadar akan mitigasi gempa bumi masih minim. Karena itu, ITS melalui Puslit MKPI terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal tersebut dengan memprioritaskan penyandang disabilitas. “Ke depan, ITS terus berkomitmen untuk memperluas kontribusi dalam meningkatkan pengetahuan evakuasi bencana bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins CMG menyampaikan sambutannya. Ia mengatakan, proyek percontohan Jalur Evakuasi Inklusif di SMP dan SMA Luar Biasa untuk Tuna Netra (LB-A) YPAB ini merupakan perwujudan dari komitmen Pemerintah Inggris untuk terus mendukung kesetaraan gender dan disfungsi sosial di dunia. “Saya harap, kerja ama ini terus berlanjut dan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas,” harapnya. (q cox, tama dinie)