NasionalPemerintahan

Berupaya Keras Turunkan Angka Stunting, Wahyu Windarti Zairulllah Studi Banding ke Kota Batu Jatim

141
×

Berupaya Keras Turunkan Angka Stunting, Wahyu Windarti Zairulllah Studi Banding ke Kota Batu Jatim

Sebarkan artikel ini

BATULICIN (Suarapubliknews) – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tanah Bumbu Hj.Wahyu Windarti Zairulllah saat memberikan laporan Rapat koordinasi (Rakor) pemantauan evaluasi kinerja tim percepatan penurunan stunting (PPS) Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2022. di room Seroja Hotel Eboni Kecamatan Batulicin. Selasa (18/10/2022)

Hj.Wahyu Windarti Zairulllah mengatakan, saat melakukan studi banding di Kota Batu Jawa Timur laporannya berhasil menurunkan angka stunting 13 persen dari 28 persen hingga menjadi 15 persen. Ternyata Kota Batu memiliki dokumen kajian akademis penurunan stunting dan memiliki relawan untuk verifikasi data.

“Saya yakin dengan kerjasama kita semua, maka persoalan stunting di Kabupaten Tanah Bumbu akan dapat kita atasi sesuai target yang telah ditetapkan, Dengan demikian, Kabupaten Tanah Bumbu di Tahun 2045 semoga berhasil menjadi generasi emas di Indonesia kata Hj.Wahyu Windarti.

Dia menambahkan, percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas nasional dan Kabupaten Tanah Bumbu adalah salah satu Kabupaten locus nasional pada tahun 2019.

Dia menguraikan, strategi nasional percepatan penurunan stunting menyebutkan ada 5 pilar strategi nasional yakni pertama peningkatan komitmen pada misi kepemimpinan,kedua meningkatkan komunikasi perubahan perilaku dan memberikan pemberdayaan, masyarakat.

Ketiga peningkatan konfergensi , intervensi,ke empat , peningkatan ketahanan pangan dan Gizi.kelima , penguatan dan pengembangan,daya riset dan inovasi .

“Dalam upaya percepatan penurunan stunting tentunya kita harus memiliki kekuatan antara lain, kelembagaan BPPS kabupaten, Kecamatan dan Desa diharapkan agar terbentuk,” paparnya.

“Alhamdulillah angka stunting di Tahun 2021 Kabupaten Tanah Bumbu masuk kategori terendah untuk wilayah Kalimantan Selatan dengan angka 18,7 persen. Namun berdasarkan hasil evaluasi BPPS tahun 2021 untuk locus nasional,adalah peringkat kedua di Kalsel dan urutan ke 8 dalam aksi konfergensi.,” tutupnya. (q cox, Imran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *