Olahraga

Bonek Lurug Kantor Dispora Surabaya

29
×

Bonek Lurug Kantor Dispora Surabaya

Sebarkan artikel ini

Sekitar 50 suporter Persebaya mendatangi kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, di gedung Pemkot Jl. Jimerto,. Kedatangan suporter Bonek tersebut untuk menanyakan perihal tidak diijinkannya pemain Persebaya Surabaya untuk berlatih di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya. Senin (6\1) kemarin siang.

SURABAYA (SPNews) – Demo Bonek tersebut sebagai imbas dari kejadian Senin (6/1) pagi. Ceritanya, Persebaya memang menjadwalkan berlatih di Gelora 10 Nopember, kemarin pagi.

Sekitar pukul 08.30, tim pelatih, yakni Tony Ho, Francis Wewengkang, pelatih fisik Satria Bagja dan pelatih kiper Hendro Kartiko sudah tiba di stadion. Sedangkan manager-coach Rahmad Darmawan masih dalam perjalanan.

Baru lima menit di stadion, tiga-tiba ada salah seorang pengurus stadion yang mendatangi Francis dan Hendro. Pengurus yang tidak diketahui namanya itu menyebut bahwa baru saja ada pemberitahuan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya tentang larangan penggunaan lapangan.

Tak lama kemudian, para pemain sudah tiba di Gelora 10 Nopember. Hanya saja, karena sudah ada larangan, pemain hanya melihat-lihat kondisi lapangan. Sekitar pukul 09.15, seluruh pemain dan tim pelatih meninggalkan stadion yang terletak di kawasan Tambaksari itu.

Mereka bergegas menuju mess yang terletak di daerah Dukuh Menanggal, Surabaya. Sebagai gantinya Persebaya menggelar latihan sore harinya.

Yang dialami Persebaya bukanlah hal baru. Sebelumnya, dengan alasan perawatan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Dispora Surabaya melarang semua aktifitas di stadion tersebut. Akibatnya, Persebaya gagal meluncurkan tim dan beruji coba lawan Persib yang dijadwal 5 Januari lalu serta  gagal menjadi host IIC 2014.

Kedatangan Bonek diterima oleh Kabid Olahraga dan Prestasi Dispora Surabaya, Edi Santoso. Kepada para suporter Bonek, Edi mengatakan bahwa yang terjadi sebelumnya di Stadion Tambaksari adalah murni salah paham dan ketidaktahuan.

“Jadi yang terjadi adalah salah paham. Itu murni ketidaktahuan petugas di lapangan,” terang Edi Santoso.

Lebih lanjut Edi menegaskan bahwa pihak Dispora mempersilakan Persebaya untuk memakai Stadion Tambaksari untuk latihan.

“Untuk selanjutnya silakan saja Persebaya latihan di Tambaksari. Mau dipakai kapan silakan saja,” tuturnya.

Sementara itu salah satu pentolan Bonek, Abah Imron menyatakan bahwa pihak Dispora telah memperbolehkan Stadion Tambaksari dipergunakan untuk latihan Persebaya.

“Pak Edi Santoso mengatakan kalau saat itu memang terjadi salah paham antara petugas yang di Stadion Tambaksari. Jadi sudah tidak ada masalah lagi,” ujar Abah Imron.

Ditambahkan pentolan  Bonek lainnya, Hamim Gimbal, bahwa persoalan ‘pengusiran’ para pemain Persebaya ketika akan latihan di Tambaksari sudah selesai.

“Kita sudah mendapatkan penjelasan dari pihak Dispora. Kitapun juga siiap untuk menonton latihan pemain di Tambaksari,” ujar Hamim. (q cox, Why)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *