SURABAYA (Suarapubliknews) – Para relawan Covid-19 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus bekerja keras tanpa mengenal lelah membantu upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Kepala Kantor Cabang Surabaya Darmo BPJS Ketenagakerjaan, Guguk Heru Triyoko mengatakan melihat hal tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan turut mengapresiasi dengan memberikan perlindungan berupa asuransi ketenagakerjaan secara gratis.
Perlindungan tersebut meliputi segala kecelakaan yang berhubungan dengan kegiatan relawan Covid-19 ITS. Contohnya, ketika terjadi kecelakaan saat berangkat bekerja (menjadi relawan), maka hal tersebut akan ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Namun ketika terjadi kecelakaan di luar hal tersebut, bukan menjadi tanggungan BPJS Ketenagakerjaan. “Misal jika relawan tersebut terkena Covid-19, maka itu bukan tanggungan kami, melainkan menjadi tanggungan pemerintah,” ungkapnya.
Selain asuransi, Guguk menyampaikan jika BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan masker dan vitamin bagi para relawan. Hal tersebut akan membantu meningkatkan kondisi daya tahan tubuh relawan Covid-19 ITS dalam melaksanakan pekerjaannya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital ITS Imam Baihaqi ST MSc PhD menyampaikan, semua yang tercatat sebagai relawan Covid-19 ITS akan berhak menerima manfaat perlindungan asuransi ketenagakerjaan.
Menurut Imam, ITS menyambut baik dengan adanya bantuan ini. Pasalnya, seluruh relawan akan merasa lebih tenang dengan adanya perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan. Dengan asuransi ini, para relawan akan dianggap sama dengan para pekerja umumnya. “Sehingga mereka (relawan, red) bisa mendapatkan manfaat yang sama dengan pekerja tanpa adanya setoran sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Sampai saat ini, relawan ITS juga telah menghasilkan dan mendistribusikan puluhan ribu face shield yang sangat membantu tim medis maupun petugas terkait di seluruh Indonesia. Selain itu, ITS juga terus mengembangkan berbagai inovasi untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Imam berharap jika hal tersebut dapat memotivasi instansi-instansi lain untuk bersama-sama membantu dalam menangani pandemi yang menjangkit di seluruh dunia saat ini. (q cox, tama dinie)
