NasionalPemerintahan

BPTP Kalsel dan DKPP Tanbu Laksanakan Demplot Inovasi Teknologi Budidaya Varietas Inpari IR Nutri Zinc

24
×

BPTP Kalsel dan DKPP Tanbu Laksanakan Demplot Inovasi Teknologi Budidaya Varietas Inpari IR Nutri Zinc

Sebarkan artikel ini

BATULICIN (Suarapubliknews) – Sebagai daya dukung upaya penanganan stunting di wilayah Kalimantan Selatan, Balai Kajian Tekhnologi Pertanian (BPTP) Propinsi Kalimantan Selatan melalui DKPP Tanah Bumbu mengalokasikan program demonstration plot (Demplot) inovasi teknologi budidaya padi varietas Inpari R Nutri Zinc di Desa Manurung Kecamatan Kusan Tengah, Kamis (29/09/2022).

Tanam perdana ini, sebagai awal percontohan bagi kelompok Tani suka maju Desa Manurung. Ke depannya diharapkan bisa bergulir bagi semua petani di kawasan Tanah Bumbu guna melakukan penanaman padi varietas Inpari IR Nutri Zinc

Kepala BPTP Propinsi Kalimantan Selatan M.Amin menyampaikan, melalui program ini bisa berhasil dan berkembang luas di Kabupaten Tanah Bumbu. Varietas ini merupakan salah satu verietas yang mampu menanggulangi masalah stunting.

“Kami turut mendukung program Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terkait peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pertanian.,”paparnya.

Kepala Dinas DKPP Tanah Bumbu Haji Khairudin melalui Sekretaris Dinas DKPP Tanah Bumbu Lamijan menyampaikan. Pemkab Tanbu sedang gencar-gencarnya menyikapi masalah stanting, demi menyiapkan generasi unggul yaitu SDM yang lebih baik. dengan itu DKPP Tanah Bumbu berkontribusi untuk penyediaan padi dengan varietas yang punya nilai Nutri Zinc tinggi.

” ini adalah penangkaran seluas 10 hektar yang dilakukan oleh petani berdasarkan teknologi BPTP sejauh 6 Hektar dan murni dari teknologi petani ada 4 Hektar yang dimaksudkan sebagai pembanding ,” jelas Lamijan.

“Mengenai lebih jauh dari varietas inpari IIR Nutri Zinc, bahwa padi Varietas ini memiliki deskripsi umur kurang lebih 115 hari setelah semai, tinggi sekitar 95 cm, berdaun jenis bendera tegak, dengan jumlah gabah/malai sekitar 96 butir, warna gabah yaitu pulen, dengan kadar amilosa sekitar 16.60% berat 1000 butir sekitar 24.60gram, rata rata hasil 6.21 T HA GKA, potensi hasil yaitu 9.98 T/hA GKA.” ungkapnya. (q cox, Imran )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *