Pemerintahan

Buka Kejuaraan Balap, Wali Kota Risma Coba Mobil Drag Race

19
×

Buka Kejuaraan Balap, Wali Kota Risma Coba Mobil Drag Race

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka kejuaraan balapan bertajuk Drag Race: Surabaya Racing Project di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (27/7/2019). Event balapan itu memperebutkan piala Wali Kota Surabaya.

Pembukaan kejuaraan itu ditandai dengan Wali Kota Risma ikut naik mobil drag salah satu peserta bernama Eva Maria Ulfa (22), pembalap dari komunitas Brionesia Gresik. Sambil menggunakan helm keselamatan warna putih yang diberikan oleh panitia, ia pun masuk mobil secara perlahan dan ikut mencoba balapan lintasan lurus itu.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan sirkuit ini memang sengaja dibuat untuk mewadahi anak-anak yang suka kebut-kebutan. Karenanya, setelah adanya sirkuit ini maka dia berharap anak-anak yang suka kebut-kebutan di jalanan bisa pindah ke sirkuit ini, sehingga kebut-kebutan di jalanan Surabaya tidak ada lagi.

“Kalau kebut-kebutan di luar sana kan bahaya. Kalau ada sesuatu yang terjadi, bukan hanya pelakunya saja yang kena, tapi juga bisa jadi orang lain yang tidak tahu apa-apa yang kena, kan kasihan!” kata Wali Kota Risma saat menyampaikan sambutannya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menceritakan kisah di balik berdirinya sirkuit itu. Sebenarnya, awalnya ada salah satu anak yang tiba-tiba menghampirinya di suatu tempat.

Saat itu, anak itu menceritakan bahwa dia banyak dibenci orang, termasuk keluarga dan tetangga-tetangganya, setelah ditanya alasannya, ternyata karena anak ini suka kebut-kebutan di jalanan, sehingga keluarga dan tetangganya pun membencinya.

“Nah, saat bertemu itu saya bilang, saya suka kamu dan saya akan buatkan sirkuit untuk kamu dan anak-anak Surabaya, Jadi, ini mimpi semua anak yang katanya dibenci keluarga dan tetangganya,” tegas Wali Kota Risma.

Oleh karena itu, dia juga mengajak anak-anak yang suka kebut-kebutan untuk berekspresi di sirkuit itu, karena sirkuit itu memang dibangun untuk mewadahi anak-anak Surabaya yang suka kebut-kebutan.

Namun begitu, Wali Kota Risma tetap berharap standart safetynya untuk dipenuhi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Silahkan ini digunakan. Apalagi ini gratis, malam hari juga bisa. Jadi, silahkan gunakan ini dan saya minta tolong jangan kebut-kebutan di luar, di jalanan,” harapnya.

Selain itu, Presiden UCLG ASPAC ini juga berharap para peserta itu bertanding dengan sportif dan pulang membawa piala, bukan membawa tawuran dan rasa sakit. Namun, kebanggaannya karena bisa ikut lomba di sini. “Selamat berlomba dan selamat bertanding semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya Afghani Wardhana mengatakan peserta yang ikut event ini berasal dari penjuru Indonesia. Ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, Makasar dan ada pula dari Lampung serta sekitar Surabaya.

“Totalnya sekitar 500 orang, yang peserta mobil 300 orang dan sepeda motor 200 orang. Mereka akan memperebutkan piala Wali Kota Surabaya,” kata dia.

Afghani menjelaskan, yang paling penting dalam event ini adalah pemanfaatan sirkuit yang maksimal untuk mencegah kebut-kebutan di jalanan.

Sebab, sirkuit itu memang dibuat untuk latihan dan juga untuk penyelenggaraan event tournament. “Dan kebetulan hingga saat ini masih gratis,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia juga mengajak anak-anak Surabaya yang mempunyai hoby kebut-kebutan atau balapan motor liar di jalanan Surabaya, diharapkan bergabung dan latihan di sirkuit GBT itu.

Ia juga mengaku akan senang apabila sirkuit itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, karena tujuan pembangunannya memang untuk mengurangi kebut-kebutan di jalanan. “Tapi tetap seperti yang disampaikan Bu Wali, harus tetap safety,” pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *