SURABAYA (Suarapubliknews) – Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak mengapresiasi upaya perajin dan pengusaha batik dalam melestarikan warisan kerajinan batik. Tidak sekadar melestarikan, pameran ini diharapakan mampu mendongkrak roda ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Ini adalah salah cara melestarikan dan memperkenalkan batik kepada masyarakat lokal bahkan masyarakat internasional,” katanya saat membuka Pameran Grebeg Batik Indonesia 2022 di Atrium Grand City Mall Surabaya, Rabu, (20/4).
Menurutnya, selain memperkenalkan warisan budaya batik, pameran ini sebagai langkah nyata untuk memberdayakan pelaku UKM serta sebagai wujud pemulihan ekonomi pasca pandemi. “Perajin dan pengusaha batik paling berdampak saat pandemi Covid-19. Saya apresiasi kepada seluruh pengusaha batik karena sampai saat ini eksis bahkan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Mau memperhatikan dan mempertahankan karyawan-karyawannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, grebeg batik tidak sekadar memberdayakan pelaku UKM, melainkan juga turut mempercepat pemulihan ekonomi yang dibarengi dengan kampanye ‘Bangga Buatan Indonesia’. “Dari acara ini, bisa mendorong pelaku UKM untuk naik kelas hingga produknya bisa tembus luar negeri,” lanjut Arumi.
Melalui pameran yang diselenggarakan selama 5 hari (20-24 April) itu, Arumi berharap, pasca pandemi Pameran Grebeg Batik Indonesia menjadi peluang bagi perajin batik untuk meningkatkan ekonomi pasca pandemi. “Membangun kemandirian pengusaha batik dan laju seni batik yang lebih baik dan berkualitas,” ujarnya.
Pameran pembukaan Grebeg Batik ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Ketua Dekranasda Jatim Arumi, regional consummer bussines head regional operation BRI Surabaya Argo Prabowo dan Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Komarudin Kodiya sebagai simbol menggaungkan pameran batik ke seluruh Nusantara.
Adapun jumlah peserta pameran perajin dan pengusaha batik sebayak 71 orang yang berasal dari Papua, NTT, NTB, Kalimantan, Bali, Jatim, Jateng, Jawa barat dan Jakarta. Selain produk batik, pameran dengan slogan ‘Asli batiknya, asli perajinnya dan asli harganya’, juga menyediakan berbagai macam akesoris hingga kerajinan kain tenun dari NTB dan NTT.
Turut hadir Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI) Komarudin Kodiya, Ketua Bhayangkari Polda Jatim Ully Nico Afinta, Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani dan regional consummer bussines head regional operation BRI Surabaya Argo Prabowo. (Q cox, tama dinie)