NasionalPemerintahan

Bupati Zairullah Minta Masyarakat Tanbu Teladani Pahlawan 7 Februari Sebagai Motivasi Membangun Daerah

75
×

Bupati Zairullah Minta Masyarakat Tanbu Teladani Pahlawan 7 Februari Sebagai Motivasi Membangun Daerah

Sebarkan artikel ini

BATULICIN (Suarapubliknews) – Sebagai orang nomer satu di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Bupati HM Zairullah Azhar mengatakan bahwa Pahlawan 7 Februari patut dijadikan contoh keteladanan bagi generasi muda sekaligus motivasi membangun daerah.

“Kami mengajak generasi di daerah ini meneladani jiwa kepahlawanan para pejuang 7 Pebruari 1946 Pagatan yang rela mengorbankan jiwa dan raga mereka demi mempertahankan daerah ini.” kata Bupati dalam sambutannya di Gedung 7 Februari Pagatan, Senin (7/2/22).

Menurut Bupati, pahlawan yang telah gugur itu layak menjadi contoh perjuangan yang dilakukan olehnya,,bagaimana perjuangan tanpa pamrih di korbankan.

Tanpa menginginkan apa apa mereka berjuang hanya demi mempertahankan tanah air yang kita kenal dengan Pagatan saat ini,” ajak Bupati di acara peringatan pahlawan 7 februari tersebut.

Lanjutnya, semangat pahlawan itu yang telah memberikan motivasi membangun daerah ini. Bupati mencontohkan, bagaimana dulunya kabupaten Tanah Bumbu didirikan hanya dengan semangat kebersamaan dan berbuat tanpa mengharapkan apa membangun daerah ini.

“Saya ingat diawal Tanah Bumbu terbentuk, sulit mencari pejabat,memandang daerah baru ini bukan apa apa. Namun semangat kebersamaan kita rekrut honorer, PTT dan inilah kemudian yang membuat Tanah Bumbu di tahun 2008 mampu menjadi kabupaten terbaik pertama di Indonesia,” ujar bupati.

Dalam kesempatan ini, Bupati didampingi Forkopimda Tanah Bumbu menyerahkan bingkisan dan tali asih kepada keluarga pejuang 7 Februari Pagatan.

Sebelumnya juga dilaksanakan ziarah dan tabur bunga bersama di Taman Makam Pahlawan Mattone Kampung Baru.

Peringatan hari pahlawan 7 Februari dilaksanakan untuk mengenang peristiwa heroik perlawanan rakyat Pagatan pada 7 Februari 1946 silam mempertahankan kota Pagatan dari keinginan belanda dan sekutunya menguasai Kota Pagatan.
Dalam pertempuran selama 9 jam tersebut 38 pejuang gugur sebagai suhada bangsa mempertahankan daerah ini. (q cox, Imran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *