SURABAYA (Suarapubliknews) – Pencemaran lingkungan yang diakibatkan limbah plastik menjadi perhatian banyak pihak, tak hanya pemerintah namun juga swsata. PT Atlantic Biruraya produsen air minum dalam kemasan Cheers Healthy Water berkolaborasi dengan Oakwood Hotel dan Lasalle College Surabaya menghadirkan karya dari limbah botol yang disulap menjadi pakaian dan dekorasi/instalasi dengan tema “Recycle and Upcycle for a Better Future”.
Marketing Communication Cheers, Novita menagtakan langkah ini sejalan dengan sustainability green projects yang dimiliki PT Atlantic Biruraya. Pihaknya telah melakukan sejumlah kegiatan, antara lain: penanaman pohon di daerah resapan, pengggunaan energi alternatif tenaga surya, dan juga resycheers. “Resycheers’ itu merupakan program penukaran sampah plastik Cheers dari konsumen untuk ditukar dengan produk Cheers,” katanya.
Selanjutnya, Cheers bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mendaur ulang sampah yang telah dikumpulkan. Dalam kampanye melawan sampah plastik kali ini, masing-masing dari Cheers, Oakwood, dan Lasalle membuat program untuk penanggulangan sampah plastik. “Cheers akan memikirkan bagaimana caranya untuk meminimalisir plastik. Entah itu menggunakan pengganti atau hal lainnya lagi,” terang Novita.
General Manager Oakwood, Sang Made Parmana, menjelaskan bahwa latar belakang dibuatnya program ini salah satunya adalah bentuk partisipasi terhadap peraturan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya terkait sampah plastik.
“Dengan kerja sama antara Cheers dan Lasalle College ini sudah tentu membuat sesuatu yang bukan sekedar recycle, tapi ini upcycle. Dengan membawa produk-produk dari plastik menjadi satu barang yang berguna,” katanya.
Mahakarya dari botol bekas ini melibatkan tangan-tangan kreatif siswa Lasalle Colege Surabaya dari program study Fashion Design, Artistic Make up serta para dosen dari program Interior Design dan Graphic Design. Dengan arahan dosen dan coordinator fashion design Lasalle College Surabaya, Patrick Meilfen Samallo project fashion dikerjakan oleh empat kelompok.
Sementara itu karya patung abstrak dari seorang seniman  B.G.Fabiola Natasha yang juga dosen dan koordinator jurusan Graphic Design LaSalle College Surabaya ini berjudul “Triasih Nawasena”. Pemilihan judul pada karya ini membawa pada sebuah filosofi bahwa setiap manusia memiliki harapan yang baru tentang masa depan dan siap menerima semua perubahan di setiap era.
Fabiola mewujudkannya dalam simbolik manusia untuk menyampaikan emosi yang diekspresikan melalui gerakan 6 patung yang bersama-sama mengangkat 3 cangkang berisi patung bayi.
“Patung manusia menunjukkan simbol masyarakat yang bergerak menuju kelahiran baru – yang disimbolkan dalam 3 cangkang tersebut melalui cipta, rasa dan karsa. Cipta adalah kemampuan manusia untuk menciptakan, rasa adalah perasaan manusia, sedangkan karsa merupakan keputusan manusia dalam menentukan hal baik dan buruk. Angka 6 diyakini sebagai bilangan sempurna dan awal dari kehidupan,” terangnya.
Pada Triasih Nawasena, terdapat sebuah instalasi lampu dari botol air mineral Cheers yang merupakan karya dari Sakuntala Verlista, dosen dan koordinator jurusan Interior Design LaSalle College Surabaya. Instalasi berjudul “Lazuardi Askara” ini terdiri dari 6 lampu berwarna lazuardi sebagai simbolik energi dan terdapat pula beberapa simbolik tumbuhan.
Dalam karya yang juga diselesaikan dalam waktu 2 minggu ini, Sakuntala mengangkat filosofi kehidupan yang tumbuh untuk saling bersatu dan melengkapi, karena sejatinya di dunia ini semua memiliki keterikatan. Tidak ada yang dapat berdiri sendiri. “Maka ketika Lazuardi Askara disatukan dengan Triasih Nawasena, keduanya saling menguatkan untuk sebuah makna yaitu kelahiran baru/rebirth,” ungkapnya. (Q cox, tama dini)