JAKARTA (Suarapubliknews) ~ Dalam rangka ulang tahun ke-3, Pinhome, pionir platform property-tech terlengkap berbagi informasi dan data tentang hasil temuan mereka mengenai kepemilikan rumah pertama dan prediksi tren di 2023.
Temuan ini didapat dari riset konsumen dan juga data internal platform Pinhome, dari sisi brokerage, pendanaan dan juga perawatan properti. Pinhome sendiri telah menjadi tiga besar property tech di Indonesia dengan layanan di lebih dari 75% kota-kota di Indonesia. Aplikasi Pinhome juga telah diunduh lebih dari 600 ribu kali.
CEO dan Founder Pinhome, Dayu Dara Permata mengatakan, dimulai tiga tahun lalu di garasi rumah dengan 5 orang, saat ini Pinhome tidak hanya menyediakan lebih dari 700 ribu properti yang berbeda, tapi juga pendanaan dan perawatan properti. Solusi hulu ke hilir ini dihadirkan untuk membantu masyarakat Indonesia memiliki rumah untuk pertama kalinya.
“Terbukti, solusi Pinhome mempercepat proses pembelian rumah pertama hingga tiga kali lebih cepat. Proses yang biasa memakan waktu rata-rata enam bulan, di Pinhome hanya selesai bisa dalam dua bulan. Dalam tiga tahun ini Pinhome juga berhasil menjadi tiga besar situs properti di Indonesia yang paling banyak dikunjungi,” katanya.
Dari analisa data penggunaan platform Pinhome dan riset ke konsumen, terdapat beberapa temuan menarik seputar kepemilikan rumah pertama, yaitu Properti yang paling digemari sebagai rumah pertama biasanya berbentuk rumah baru dengan harga di bawah 600 juta rupiah.
Lokasi paling banyak dicari bergeser keluar Jakarta, yaitu Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok dan Bandung. Kebutuhan kredit semakin berkembang, dimana minat terhadap KPR takeover meningkat karena potensi penghematan hingga 25% dari total cicilan.
Pembagian THR menjadi pemicu transaksi, dimana transaksi pembelian properti meningkat hingga dua kali lipat setelah THR diterima. Pasca pandemi kebutuhan alih daya (outsource) perawatan rumah terus meningkat, terutama jasa membersihkan rumah yang naik 2,5x lipat di tahun 2022.
Berbagai temuan dan prediksi ini disambut baik oleh pelaku industri properti. Ali Tranghanda selaku Executive Director, Indonesia Property Watch mengatakan, solusi hulu ke hilir berbasis teknologi seperti Pinhome menjawab berbagai pertanyaan properti seeker dan pemain industry. Fitur seperti PinValue, yang bisa memberikan perkiraan harga properti secara transparan tidak hanya membantu pembeli properti, tapi juga pemain industri dan developer.
Ia juga menganggap tahun 2023 sebagai momentum yang tepat untuk membeli properti. “Kami optimis di tahun ini bahwa industri properti tidak akan kehilangan daya beli, dilandasi dengan kekuatan pasar lokal dan ekonomi fundamental Indonesia. Jika mampu, lebih baik beli properti di tahun 2023 daripada menunggu di tahun-tahun depan. Harga properti akan makin bersahabat di tahun politik ini. Setelah pemilu, bisa jadi harga properti akan naik seiring kenaikan permintaan,” katanya.
Adapun beberapa tips tambahan dari Ali Tranghanda bagi mereka yang berminat membeli properti, diantaranya Manfaatkan bunga KPR yang melandai atau di bawah bunga sebelum pandemi dan jika menggunakan pihak ketiga untuk membeli properti, seperti agen atau platform digital, pastikan sudah terpercaya dan memberikan transparansi untuk proses dan biaya yang harus dikeluarkan
Menurut data internal, empat dari lima pengguna Pinhome adalah pembeli properti pertama dan 93% pengguna mencari rumah untuk ditinggali. Saat ini, Pinhome telah bekerjasama dengan lebih dari 20 ribu agen properti, 20 institusi jasa keuangan untuk pendanaan properti dan juga lebih dari 8 ribu penyedia layanan perawatan Pinhome Service.
Pinhome juga bekerjasama dengan Sarana Multigriya Finansial untuk menyediakan layanan rent-to-own sebagai alternatif kredit bagi mereka yang dengan kesulitan akses ke bank. Pinhome juga telah bekerjasama dengan berbagai pemborong untuk menyediakan ratusan rumah terjangkau di berbagai daerah di Indonesia. (q cok, tama dini)