Jatim RayaPolitik

Debat Bacalon Wali Kota, Gus Hans Ingin Kembalikan Surabaya sebagai “Kota Indamardi”

8
×

Debat Bacalon Wali Kota, Gus Hans Ingin Kembalikan Surabaya sebagai “Kota Indamardi”

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Mengantisipasi penyebaran Covid-19, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar debat untuk menjaring bakal kandidat Wali Kota Surabaya 2020 – 2025 via online.

Dalam sesi penyampaian visi dan misi bakal kandidat Wali Kota Surabaya, tokoh muda Zahrul Azhar Asumta atau yang akrab disapa Gus Hans menegaskan, akan membawa Surabaya memiliki daya saing global, sembari mempertahankan nilai-nilai lokal dan kebudayaan yang ada.

Visi saya adalah mewujudkan Surabaya Kota yang Berkarakter dan berdaya saing global yang berbasis kultur dan budaya, dan dilakukan secara transparan dalam pengelolaannya,” kata Gus Hans seperti yang disiarkan langsung di akun resmi YouTube PSI pada Sabtu, (4/7/2020).

Gus Hans menekankan bahwa ia akan mengembalikan identitas Surabaya sebagai kota perdagangan dan kemaritiman.

“Kami ingin mengembalikan Surabaya sebagai Kota Indamardi (industri, dagang, maritim dan pendidikan). Karena itu, potensi-potensi yang ada di Surabaya ini akan kita dapatkan dengan cara bersinergi dan membangun komunikasi,” tuturnya.

Untuk mengejar visi itu, Gus Hans merancang beberapa misi. Pertama, perlu dibangun tata kelola yang baik di lingkungan Pemkot Surabaya dalam melayani masyarakat Surabaya.

“Hal penting adalah good governance. Untuk mewujudkan ini perlu komitmen dari para birokrat yang akan melayani masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, sebagai kota besar yang majemuk, Surabaya juga harus menjamin warganya hidup dalam toleransi tinggi.

“Tidak boleh ada rasa superioritas dan inferioritas berbasis SARA di Surabaya,” ucapnya.

Program selanjutnya adalah good relationship. Menurutnya, Surabaya sebagai kota dengan budaya yang beragam – komunikasi lintas agama, lintas suku dan lintas ras yang ada di Surabaya harus terbangun dengan sangat baik. “Tidak boleh ada mayoritas yang menguasai minoritas dan tidak boleh ada minoritas yang merasa tertindas oleh mayoritas,” imbuhnya.

Tak hanya soal pemerintahan dan kehidupan antar umat beragams, Gus Hans juga memberi perhatian pada permasalahan ekonomi, terutama di masa disruptive sekarang ini. Kelak ia akan mengarahkan inovasi-inovasi yang ditujukan untuk memperkuat daya tahan ekonomi warga Surabaya, terlebih ekonomi pasca pandemi nanti.

“Berikutnya adalah good opportunities. Ini yang paling penting. Kesempatan warga untuk berkarya dan bekerja yang semakin sempit dengan adanya disruption era. Oleh karena itu, dengan berbagai inovasi yang diambil, masyarakat dan arek-arek Surabaya harus menjadikan Surabaya sebagai rumah mereka sendiri, tempat mereka berkarya dan mengabdi,” urainya.

Adapun, debat bakal kandidat Wali Kota Surabaya oleh PSI diikuti lima kandidat. Mereka adalah Andy Budiman, Budi Santoso, Dwi Astutik, Sally Azaria, dan Zahrul Azhar Asumta.

Sementara itu, tim panelis terdiri dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Narotama, Rusdianto Sesung dan Wakil Sekjen DPP PSI, Danik Eka Rahmaningtyas. (q cox, DOM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *