Nasional

Debat Capres Kedua Usai, Ksatria Airlangga: Jokowi Pegang Data, Prabowo Pegang HGU

79
×

Debat Capres Kedua Usai, Ksatria Airlangga: Jokowi Pegang Data, Prabowo Pegang HGU

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (Suarapubliknews) – Menilai debat antarcalon presiden yang berlangsung di Jakarta, Minggu malam (17/2/2019) kemarin, Komunitas Ksatria Airlangga melihat secara umum berlangsung lebih hidup dan lebih berkualitas, karena masing-masing capres terlihat lebih siap menjawab pertanyaan dari panelis yang disampaikan melakui moderator debat.

Meski begitu, Heru Hendratmoko deklarator Komunitas Airlangga mengatakan jika tampak jelas Jokowi lebih menguasai masalah dibanding Prabowo dalam debat yang mengusung tema tentang infrastruktur, energi, pangan, sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup itu. Jokowi hapal beragam angka yang sudah dicapai pemerintahannya selama 4,5 tahun ini. Jokowi berargumen dengan data. Ini membuat Prabowo sering tampak kelimpungan seperti menyerah.

Serangan Prabowo tentang tidak adanya feasibility study dalam pembangunan infrastruktur, misalnya, ditepis Jokowi dengan mudah. Menurut Jokowi, semua pembangunan yang dilakukan pemerintah tentu sudah melalui tahapan-tahapan perencanaan yang matang.

“Pemerintah sudah membangun 191,000 kilometer jalan baru,” kata Jokowi. Begitu pula pelabuhan, bandara dan lain-lain. “Bahkan Palapa Ring (jaringan broadband) sudah 100% jadi di Indonesia Barat dan Tengah. Insya Allah Indonesia Timur Juli mendatang juga selesai 100%,” lanjutnya. Semua itu diperlukan untuk memperlancar interkonektivitas di seluruh penjuru negeri.

Pukulan paling telak adalah ketika Prabowo menyinggung soal redistribusi lahan melalui pembagian sertifikat sebagaimana sering dilakukan Jokowi selama 2 tahun terakhir. Menurut Prabowo, program ini tak menjawab persoalan karena penduduk Indonesia akan terus bertambah, sementara jumlah lahan terbatas.

Program Reforma Agraria ini, menurut Jokowi, sudah mencapai 2,6 juta hektar dari target seluas 12,7 hektar. Dan pembagiannya bukan ditujukan untuk orang atau pengusaha kaya, melainkan untuk petani kecil agar produktivitas mereka meningkat.

“Data yang dipegang Jokowi tentang Prabowo yang menguasai lahan seluas 220 ribu hektar di Kalimantan Timur dan 120 ribu hektar di Aceh telah membuat Prabowo kelenger. Bagaimana mungkin dia berpihak kepada petani, kalau lahan ratusan ribu hektar itu ia kuasai sendiri?. Di akhir sesi debat, Prabowo akhirnya mengakui kalau lahan yang ia kuasai adalah berbentuk HGU,” kata Heru Hendratmoko.

Terpisah, Koordinator Komunitas Ksatria Airlangga Teguh Prihandoko juga mempertanyakan kemampuan Prabowo memimpin republik ini kalau untuk urusan startup dan unicorn saja kelihatan tidak paham. “Unicorn itu yang online-online ya?” Tanya Prabowo.

Dalam pandangan Teguh, pertanyaan itu menegaskan ketidaktahuan Prabowo terhadap tren industri yang kebanyakan dikelola anak muda. “Para milenial yang punya hak pilih harus kritis, siapa capres yang menguasai masalah industri masa depan dan siapa yang tidak,” kata Teguh yang hingga berita ini dilansir masih berada di Jakarta.

Penguasaan Jokowi terhadap materi yang diperdebatkan dalam debat tadi malam mendapat apresiasi dari seluruh pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin, termasuk Komunitas Ksatria Airlangga. “Kami berharap, debat semalam akan semakin memantabkan dukungan terhadap Jokowi, terutama mereka yang masih ragu-ragu untuk memilih Jokowi,” tambah Teguh. (q cox)

Saat Komunitas Ksatria Airlangga adalah forum alumni Universitas Airlangga yang pada 11 Januari lalu mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres/cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *