SURABAYA (Suarapubliknews) – Dewan Kerajinan Nasional harus mampu menjadi wadah bagi para pengrajin baik kaum milenial maupun yang senior, mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman, dan mampu menyatukan tradisi dan budaya dengan kemajuan teknologi.
Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak pada peringatan hari ulang tahun Dekranas mengatakan di usia ke 40 Dekranas mampu menyejahterakan para pengrajin. “Harapannya itu, supaya hasilnya nanti tidak lain dan tidak bukan bisa mensejahterakan masyarakat, khususnya kalangan perajin,” katanya.
Cara untuk mewujudkannya antara lain Dekranas harus mampu menjadi wadah bagi para pengrajin baik kaum milenial maupun yang senior, mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman, dan mampu menyatukan tradisi dan budaya dengan kemajuan teknologi. “Baik yang dari kalangan milenial sampai yang kolonial bisa mewadahi semuanya,” terang Arumi..
Sementara bagi Dekranasda Jatim, ia menargetkan dapat mempertahankan apa yang sudah dicapai, meningkatkan yang belum maksimal dan dapat mengekspor kerajinan-kerajian yang berpotensi. “Targetnya di jawa timur standar banget targetnya, tapi susah dilaksanakan dengan benar makanya kita pasti akan sungguh-sungguh,” lanjtnya.
Arumi Bachsin Emil Dardak juga menjelaskan bahwa tahun ini Dekranasda Jawa Timur akan berfokus pada beberapa hal diantaranya program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia bagi Pengrajin serta meningkatkan daya saing, memfasilitasi pendampingan pengurusan merk dan Harta Kekayaan Intelektual (HKI).
Kemudian, program dekranasda akan fokus pada perluasan jaringan pemasaran melalui pameran dan gelar potensi, serta kemitraan melalui kerjasama antar pengrajin guna mendorong terjadinya kolaborasi di bidang transfer teknologi.
“Kalau kita melihat perekonomian jaman sekarang, UMKM jaman sekarang, sistemnya yang paling baik, ramah di kantong, dan juga sangat efektif menurut kami yaitu sistem kolaborasi” jelas Arumi.
Ketua Dekranasda yang juga ketua TP PKK Jatim ini mengatakan tujuan utama dibentuknya dekranasda adalah untuk menyejahterakan pengrajin. Dan kesejahteraan pengrajin tidak bisa lepas dari nilai ekonomi.
Oleh karenanya, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan bagi pengrajin, pelaku UKM dan IKM di Jawa Timur sampai mereka dapat melakukan transaksi atau purchasing.
“Kita bisa membina dari hulu ke hilir, pekerjaan kita di dekranasda belum selesai jika pengrajin yang kita bina belum bisa terjadi transaksi,” pungkasnya. (q cox, Tama Dinie)