Pemerintahan

Diduga Bukan Muhrim, 19 Pasangan Terjaring Razia Satpol PP di Hari Valentine

11
×

Diduga Bukan Muhrim, 19 Pasangan Terjaring Razia Satpol PP di Hari Valentine

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Satpol PP Kota Surabaya menyisir ke sejumlah hotel dan penginapan yang biasa digunakan masyarakat di Hari Valentine, Jumat (14/02/2020). Operasi yang sudah dilakukan hari ini, bertujuan untuk mencegah adanya indikasi tindakan asusila atau hal negatif yang dilakukan masyarakat di Hari Valentine.

Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum, Satpol PP Kota Surabaya, Pieter Frans Rumaseb mengatakan, hingga malam ini setidaknya ada 19 pasangan yang diduga bukan muhrim atau suami istri resmi yang terjaring razia. Mereka terjaring razia di sejumlah hotel di beberapa kawasan di Surabaya.

“Malam ini yang sudah terjaring sekarang, kurang lebih ada 19 pasangan, kami amankan dari beberapa lokasi,” kata Pieter saat ditemui di Kantor Satpol PP Surabaya, Kamis (14/2/2020) malam.

Menurutnya, mereka yang diamankan berada dalam satu kamar dengan identitas yang berbeda. Diduga mereka bukan pasangan suami-istri resmi. Karena itu, untuk tindaklanjut, pihaknya mengamankan mereka ke Kantor Satpol PP Surabaya untuk dilakukan pendataan.

“Kami data mereka, apabila mereka bisa menunjukan data bahwa mereka adalah pasangan resmi, maka kami akan serahkan, dan dijemput oleh keluarga masing-masing,” ujarnya.

Di samping itu, kata Pieter, bagi mereka yang diketahui bukan pasangan nikah, apalagi dari luar Kota Surabaya, maka selanjutnya akan dikirim ke Liponsos (Lingkungan Pondok Sosial) Keputih untuk dilakukan pembinaan.

“Untuk yang warga Kota (Surabaya), maka akan kami panggil atau kami undang keluarga, untuk dilakukan pembinaan,” tegasnya.

Pieter menambahkan, selain melakukan pendataan dan pembinaan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti tes urine jika terindikasi menggunakan narkoba atau HIV AIDS. Pemeriksaan kesehatan ini melibatkan BNN Kota Surabaya dan Dinas Kesehatan.

“Apabila nanti dari hasil pemeriksaan diduga terkena atau berpotensi narkoba, ada teman-teman BNN Kota Surabaya yang menindaklanjuti, sedangkan yang menderita atau berpotensi HIV AIDS, teman-teman Dinas Kesehatan (menindaklanjuti),” tandasnya. (q cox, and)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *