BisnisJatim Raya

Diminati Masyarakat Indonesia, MHTC Gelar Pameran Di Surabaya

18
×

Diminati Masyarakat Indonesia, MHTC Gelar Pameran Di Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Dibukanya kembali perbatasan Malaysia sejak 1 April 2022 menunjukkan komitmen Malaysia dalam menyediakan tujuan yang aman dan tepercaya bagi wisatawan kesehatan untuk menikmati layanan kesehatan melalui platform yang menyeluruh, tersedia dari sebelum keberangkatan, kedatangan hingga ketika pulang ke negara asal.

Direktur Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) Farah Delah mengatakan, sejak tahun 2019 sebanyak 670 ribu pasien asal Indonesia datang ke Malaysia untuk mendapat perawatan. Selain karena kualitasnya, Malaysia juga relatif lebih terjangkau dan mudah diakses.

Namun sejak pandemi, Malaysia menutup perbatasannya sehingga banyak pasien yang tidak bisa berobat. ”Karena itu sejak perbatasan dibuka, MHTC kembali mengajak warga Indonesia untuk berobat dan melakukan perawatan kesehatan di Malaysia,” katanya saat pembukaan Malaysia Healthcare Expo 2022 di Surabaya.

Perawatan kesehatan di Malaysia diatur ketat oleh Kementerian Kesehatan Malaysia,dan selalu berkomitmen untuk dapat memastikan Malaysia sebagai tujuan yang aman dan terpercaya bagi pasien Internasional.

Malaysia Healthcare Expo 2022 diikuti oleh 18 rumah sakit dan tiga perwakilan pariwisata negara bagian. “Malaysia Healthcare juga menawarkan wisata medis berkualitas untuk mereka yang ingin melakukan perobatan, tentunya dengan end to end services serta adanya ketersediaan layanan serta produk medis yang Halal,” lanjut Farah.

Perawatan yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia diantaranya Jantung, Kanker, Bayi Tabung, Orthopedic dan Medical Check Up.  Medical Check Up paling banyak diminati karena jarak Malaysia ini dekat dengan Indonesia, sehingga pasien datang pagi, malam sudah ada hasilnya dan bisa langsung pulang ke Indonesia.

Selain itu Malaysia mengklaim negaranya memiliki terobosan pengobatan yang belum dimiliki negara lain, khusus penanganan Hepatitis C. Dari 58 juta orang terinfksi Hepatitis C di dunia. Hanya 11 persen saja yang sudah tahu bahwa mereka terjangkit “Keterlambatan diagnosa ini disebabkan karena Hepatitis C hampir tidak bergejala dan masih rendahnya kesadaran individu dalam melakukan check up,” ungkapnya.

Senior Executive Marketing MHTC Indonesia, Renata Devita menambahkan rumah sakit Malaysia, sering dijadikan jujugan pasien Indonesia untuk mendapatkan second opinion terkait diagnosa yang telah mereka dapatkan dari hasil pemeriksaan rumah sakit dalam negeri.

Dengan konsep medical tourism, Malaysia melayani pengobatan sekaligus paket wisata untuk beberapa destinasi di sekitar rumah sakit. Mulai dari penjemputan di bandara, ketersediaan transportasi, keperluan panduan wisata, hingga panduan lokasi menginap yang diinginkan pasien. “Konsep Medical Tourism ini ikut mendobrak sektor pariwisata di Malaysia sekitar 50 persen,” terangnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *