Jatim RayaPemerintahan

Ekonomi Jatim Diperkirakan Akan Tetap Tumbuh di 2022

20
×

Ekonomi Jatim Diperkirakan Akan Tetap Tumbuh di 2022

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 3,57 persen (year on year/yoy) pada 2021 meningkat dibandingkan tahun 2020 yang hanya 2,39 persen dan diperkirakan kembali terakselerasi pada 2022. Hal ini didorong peningkatan proyeksi pertumbuhan seluruh komponen sisi permintaan dan lima sektor atau lapangan usaha di Jatim.

Ahli Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW BI) Jawa Timur, Yayat Cadarajat mengatakan ekonomi Jawa Timur di 2021 meningkat sejalan dengan permintaan global dan domestik.

Di tahun 2022, ekonomi Jatim diperkirakan tumbuh di kisaran 5,0 persen – 5,8 persen, ditopang oleh potensi peningkatan konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Ekspor Luar Negeri, dari sisi permintaan.

“Dari sisi sektoral, peningkatan diperkirakan terutama bersumber dari sektor Industri Pengolahan, Perdagangan, Pertanian dan Konstruksi,” ungkapnya dalam Capacity Building & Media Gathering KPW BI Jawa Timur, di Yogyakarta

Sementara itu Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Jatim pada Mei 2022 berada di atas sasaran inflasi nasional 3+ 1% (yoy) dan mendukung stabilitas perekonomian. Risiko inflasi IHK Jawa Timur yang lebih tinggi bersumber dari risiko gangguan cuaca La Nina, kenaikan beberapa tarif pajak (UU HPP) dan eskalasi konflik geopolitik Ukraina-Rusia.

“Tentunya hal ini akan menjadi perhatian Pemerintah dengan penguatan koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk mengendalikan tingkat inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), melalui penguatan peran Jawa Timur sebagai Lumbung Pangan Nusantara (LPN),” lanjut Dayat.

Tercatat Stabilitas Sistem Keuangan Jatim pada April 2022 terpantau tetap terjaga tercermin intermediasi perbankan yang mulai menunjukkan peningkatan yang diiringi dengan risiko kredit dan likuiditas yang terpantau aman.

Sedangkan Sistem Pembayaran Jatim pada April 2022 terjadi net — outflow didukung oleh transaksi non-tunai yang mengalami peningkatan sejalan dengan pola historisnya saat (termasuk vaksinasi Booster), serta pembukaan sektor-sektor produktif di Jatim. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *