Jatim RayaPolitik

Eri Cahyadi Mulai Dilirik Partai Lain di Pilkada 2024, Ini Terawangan Pengamat Politik

438
×

Eri Cahyadi Mulai Dilirik Partai Lain di Pilkada 2024, Ini Terawangan Pengamat Politik

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji mulai menjadi sorotan khalayak, karena Pilkada serentak 2024 bakal digelar dalam beberapa bulan lagi. Termasuk untuk wilayah Kota Surabaya.

Pasangan Eri-Armuji adalah pasangan calon (paslon) besutan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang kini kembali menjadi partai pemenang di perhelatan Pemilu 2024 untuk wilayah Kota Surabaya bahkan secara nasional.

Akankah keduanya (Eri-Armuji) kembali menjadi pasangan calon dari PDIP untuk kali kedua di Pilkada Surabaya 2024? Tentu sangat bergantung kepada rekomendasi dari Jakarta yakni DPP PDIP.

Namun belakangan, sosok Eri Cahyadi menjadi perhatian partai diluar PDIP yang menghendaki agar kembali menjadi orang nomer satu di Kota Surabaya, meski harus dengan cara koalisi.

Merespon wacana ini, Surochim Abdul Salam peneliti senior SSC sekaligus dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyampaikan, bahwa Kota Surabaya adalah Pilkada kelas utama di Indonesia dan menjadi wilayah komando DPP.

“Sebagai aspirasi arus bawah saya pikir boleh boleh saja punya tekad dan inisiatif seperti itu (koalisi). Namun, jadi amat sangat tergantung dari komando Jakarta,” ucap Surochim Abdul Salam. Selasa (13/03/2024)

Menurut Surochim, sungguh tidak mudah membangun koalisi besar di Pilkada, khususnya koalisi dengan PDIP karena harus sabar dan setia menunggu perintah DPP

“Saya kok nggak yakin partai-partai itu memiliki kesabaran dan kesetiaan menunggu komando DPP PDIP yang biasa last minutes,” ujarnya.

Apalagi, kata dia, koalisi besar juga tidak menjamin dan kadang malah menyulitkan dalam penentuan paslon. “PDIP tidak terbiasa begitu, mereka akan selalu tegak lurus dengan perintah komando DPP,” sambungnya.

Karena Pilkada Surabaya merupakan kelas utama di Indonesia, maka Surochim meyakini jika incumbent (petahana) pasti akan mendapati penantang yang bisa mengimbangi. “Betapapun kuatnya incumbent pasti ada penantangnya,” yakinnya.

Maka, peluang untuk membentuk koalisi menantang pdip tetap terbuka. Apalagi rekom kan dari DPP, jadi tergantung kehendak koalisi Jakarta berkehendak mengusung siapa.

“Apa yang ada di daerah belum tentu sama dengan kehendak DPP. Jika mas Eri tidak direkom PDIP, bisa diprediksi akan jadi rebutan koalisi lain dan Pilkada Surabaya akan menjadi lebih seru lagi,’’ pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *