SURABAYA (Suarapubliknews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya menggelar sosialisasi dan edukasi tentang program ketahanan remaja. Yakni, sosialisasi mencegah perundungan di sekolah, serta mencegah terjadinya pergaulan bebas pada remaja, Selasa (18/7/2023).
Dalam upaya meningkatkan kreativitas dan inovasi anak-anak di Kota Pahlawan, kegiatan tersebut diinisiasi oleh Forum Anak Surabaya (FAS) bersama Ikatan Persatuan Generasi Berencana (Insan Genre) Kota Surabaya. Mereka mengunjungi Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di Balai RW. Ke depannya, kegiatan sosialisasi dan edukasi tersebut akan terus dilakukan secara bergantian.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya, Ida Widayati mengatakan, kegiatan Goes To Puspaga Balai RW merupakan bagian dari rangkaian Hari Keluarga Nasional ke-30 dan Hari Anak Nasional Tahun 2023.
Forum Anak Surabaya bersama Insan Genre melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai program ketahanan remaja. Yakni, cara mencegah hingga menyikapi kasus perundungan, serta mencegah terjadinya pergaulan bebas di kalangan remaja.
“Terutama pada masa masuk sekolah, mereka sesama anak-anak remaja saling berbagi dan berdiskusi untuk mencegah bullying (perundingan) dan salah pergaulan. Harapannya, ilmu ini bisa diterapkan di masing-masing sekolah, bagaimana mereka menyikapi tentang kasus bullying,” kata Ida.
Untuk gelaran pertama ini, Insan Genre Surabaya akan berkeliling di Puspaga Balai RW yang berlokasi 10 titik. Di antaranya lokasi Balai RW yang berada diwilayah Kecamatan Jambangan, Karang Pilang, Bulak Banteng, Tambaksari, Gayungan, Benowo, Genteng, Rungkut, Sukolilo, dan Tegalsari.
“Digelar di Puspaga Balai RW agar lebih dekat menjangkau teman-temannya. Kebetulan para Insan Genre yang turun adalah anak-anak yang tinggal di wilayah tersebut. Jadi akan berkelanjutan, tidak hanya even ini saja, mereka akan berkelanjutan untuk mengisi di Balai RW,” ujar dia.
Sedangkan untuk gelaran sosialisasi dan diskusi dengan pemateri Forum Anak Surabaya, akan digelar pada 20 Juli 2023 di lokasi Balai RW yang berbeda. “Ini salah satu upaya pencegahan yang kita lakukan, apalagi siswa baru yang kemudian bertemu dengan teman baru, kami mencegah munculnya bullying yang berasal dari salah pergaulan,” terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, DP3A-P2KB Surabaya turut menggandeng sejumlah pelajar di tingkat SMA/SMK hingga perguruan tinggi di Kota Pahlawan. Mereka akan ikut mendampingi Forum Anak Surabaya dan Insan Genre selama memberikan sosialisasi dan edukasi pencegahan perundungan di sekolah.
“Kita bergerak bersama dalam upaya melakukan pencegahan. Kegelisahan FAS dan Insan Genre terhadap isu-isu kalangan remaja harus segera kita atasi bersama. Mereka harus menjadi pelopor dan pelapor terhadap penyelesaian dari persoalan remaja,” pungkasnya. (Q cox)