Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas untuk Lifter Eko Yuli Irawan

18
×

Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas untuk Lifter Eko Yuli Irawan

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Di sela-sela upacara peringatan HUT ke-76 RI ada momen special. Gubernur Khofifah bersama Wagub Emil berkesempatan menyerahkan penghargaan secara langsung kepada atlet angkat besi (lifter) Eko Yuli Irawan (32).

Mewakili Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah dan Wagub Emil memberikan bonus senilai Rp. 500.000.000 kepada Eko Yuli Irawan karena telah meraih medali perak di Olimpiade Tokyo 2020. Eko Yuli Irawan merupakan lifter asal Jatim dan tergabung dalam Puslatda Jatim.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga memberikan penghargaan berupa Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas. Penghargaan tersebut layak diberikan kepada pria kelahiran 24 Juli 1989 itu sebagai Atlet Jatim yang telah berprestasi membawa harum nama bangsa Indonesia dan Jawa Timur.

Gubernur Khofifah mengatakan, penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Emas dan hadiah uang tunai Rp. 500 juta tersebut merupakan bentuk apresiasi dari Pemprov Jatim. Apresiasi ini diberikan sebagai bentuk rasa syukur, bangga, dan terimakasih atas raihan prestasi Eko Yuli yang tidak hanya mengharumkan Indonesia tapi juga Jatim.

Dirinya berharap, penghargaan ini sekaligus menjadi pemacu semangat dan motivasi bagi atlet-atlet asal Jatim lainnya.”Pemprov Jatim memberi apresiasi bagi Eko yang kebetulan atlet Jatim dan Puslatda nya juga di Jatim karena berhasil menyumbangkan medali perak cabor angkat besi,” ujarnya.

Setelah memberikan bonus dan penghargaan, Gubernur Khofifah sempat mendapat kabar bahwa bonus yang diterima Eko Yuli Irawan hendak ditabung untuk  buka usaha. “Rencananya, bonus untuk Eko akan ditabung atau dibuat untuk usaha,” ucapnya.

Setelah mendapat penghargaan dan ucapan selamat dari orang nomor satu di Jatim, Eko Yuli Irawan mengungkapkan perasaan bangga serta terima kasih. “Sangat luar biasa dan bangga mendapat penghargaan serta apresiasi secara langsung dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beserta jajarannya,” tuturnya.

Tentu, lanjut Eko, apresiasi semacam ini bisa memicu semangat teman-teman yang lain untuk bisa berprestasi lebih tinggi lagi. “Pemerintah tidak mengabaikan prestasi atlet, melainkan memberi penghargaan setinggi-tingginya bagi atlet berprestasi,” imbuhnya.

Adapun saat mengikuti Olimpiade Tokyo saat pandemi, Eko menambahkan hal utama yang harus dipersiapkan adalah para atlet dituntut untuk menjaga kesehatan dan keselamatan. “Alhamdulillah, ketika kondisi pandemi, bisa mempersembahkan medali perak untuk Indonesia,” ungkapnya.

Ikut menyaksikan penyerahan penghargaan tersebut jajaran Forkompinda Jatim yakni Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto, Kajati Jatim Mohammad Dofir, Gubernur AAL Mayjen TNI (MAR) Nur Alamsyah, Wadan KODIKLATAL Mayjen TNI (MAR) Lukman dan Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono.

Adapun Tema Peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI Tahun 2021 ini adalah ‘Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh’. Dalam upacara HUT ke-76 Kemerdekaan RI di Grahadi ini, bertindak sebagai Komandan Upacara yakni Letkol Pasukan Y. Made Suarsono yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Komando 464 Paskhas Wing II.

Selanjutnya, pembaca Naskah Proklamasi yakni Ketua DPRD Provinsi Jatim, Kusnadi. Kemudian untuk Paskibraka yang bertugas sebagai pembawa baki yakni Fany Natalia Hariyono dari SMAN 3 Nganjuk. Sedangkan petugas pengibar bendera yakni Muhammad Bahtiar Kurniawan dari SMAN 1 Tuban, Vanessa Diva Valensia dari SMAN 1 Lawang, dan Nandirza Izal Adiara dari SMAN 3 Sidoarjo.

Sebagai informasi, yang mewakili Jatim sebagai Paskibraka Nasional di Istana Negara tahun ini yakni Anggita Larasati Suhartiwi dari SMAN 4 Kota Pasuruan dan Hafizd Habibullah dari SMA Muhammadiyah 1 Pandaan Kab. Pasuruan.

Pelaksanaan upacara kali ini dilakukan melalui serangkaian protokol kesehatan ketat. Mulai jumlah pasukan, peserta dan undangan upacara yang dibatasi. Serta melakukan swab antigen di lokasi sebelum upacara dimulai dan telah melakukan vaksin Covid-19 minimal dosis pertama. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *