JEMBER (Suarapubliknews) ~ Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tahun 2023 tingkat Provinsi resmi dibuka Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sebanyak 54 bidang lomba diselenggarakan dalam LKS ke 31 ini. Ajang adu skill sesuai kompetensi keahlian siswa SMK ini diikuti 1.653 peserta dari SMK Negeri dan Swasta se Jatim.
LKS berlangsung mulai 23 Mei hingga 26 Mei 2023. Gelaran bergengsi tingkat provinsi ini diharapkan dapat menghasilkan siswa terbaik SMK Jawa Timur untuk beradu skill di tingkat nasional pada ajang LKS tingkat Nasional Oktober mendatang.
Gubernur Khofifah menuturkan ajang ini untuk mewadahi siswa yang unggul dan kompeten untuk mempunyai daya saing yang kompetitif, selain untuk menyiapkan perwakilan Jatim di tingkat nasional.
Pada kesempatan ini, Ia juga meminta agar sekolah, guru dan tenaga kependidikan untuk bersama-sama merealisasikan Perpres no 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Menurutnya, LKS yang sedang berlangsung ini sesuai dengan komitmen Pemprov Jatim sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas SDM unggul menuju Jatim sebagai Provinsi Vokasi.
“Di SMK anak-anak di ajarkan dengan 70 persen praktek dan 30 persen teori. Selain memperbanyak link and match dengan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri), saat ini pendidikan vokasi juga didorong untuk menyelenggarakan pelatihan dan kursus keterampilan berbasis kompetensi, future job, reskilling, dan upskilling,” ujarnya, Selasa (23/5).
Peningkatan keterampilan SMK tersebut, mengacu pada Perpres Nomor 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi yang disahkan oleh Presiden Jokowi. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menyiapkan SDM kompeten, produktif, dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Dengan diterbitkannya peraturan tersebut, SMK di Jatim saya yakin sudah siap dengan perubahan pendidikan vokasi. Ada pembelajaran berbasis project, ada pembelajaran berbasis teaching factory, ada praktisi mengajar. Kami juga ada program BMW (bekerja, melanjut dan wirausaha). Dengan kesiapan itu saya optimis Jawa Timur menyumbangkan putra-putri terbaiknya dalam membangun SDM unggul sesuai dengan keahliannya,” jabarnya.
Pemimpin perempuan pertama di Jatim ini juga meminta DUDI untuk bersama-sama memikul tanggung jawab menyiapkan SDM tenaga kerja Indonesia yang berkualitas. Sebab, aturan Perpres menginginkan revitalisasi pendidikan vokasi berupa transformasi paradigma pendidikan dari yang bersifat supply oriented menjadi demand oriented. Sehingga lulusan pendidikan vokasi benar-benar mampu menjawab kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Guna mewujudkan Perpres ini, Gubernur Khofifah telah merencanakan pembentukan Tim Koordinasi Daerah Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi (TKDV) Provinsi Jawa Timur. Keanggotaan tim berasal dari beberapa Instansi diantaranya Sekda Prov Jatim, Dindik Jatim, KADIN Jatim, Disnaker Jatim, Diskop UKM Jatim, Disperindag, APINDO, Bappeda Jatim, Perguruan Tinggi, BPKAD dan berbagai Asosiasi Profesi di Jawa Timur.
Dalam pelaksanaannya, kelompok kerja yang tengah dirancang ini akan melakukan tugas untuk menyempurnakan metode pelatihan dan melakukan penyusunan kurikulum pelatihan sesuai kebutuhan pasar kerja. Selanjutnya menyusun kebutuhan sarana prasarana minimal pada setiap kompetensi. Dan menyusun program pelatihan vokasi berbasis kompetensi.
Gubernur Khofifah juga mengaku bangga, sebab TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) lulusan SMK di Jatim mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan data BPS, TPT SMK Jatim pada bulan Agustus 2020 sebesar 11,89%, kemudian di tahun 2021 bulan Agustus turun di angka 9,54% dan per Agustus 2022 TPT menurun diangka 6,70%. “Bahkan menurut hasil tracer study Kemdikbudristek TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3 persen,” imbuhnya.
Tak cukup disana, berdasarkan hasil laporan tracer study yang dilakukan pada SMK di Jatim, banyak siswa sudah mendapatkan kontrak kerja dengan perusahan diluar dan dalam negeri saat masih dibangku kelas 12.
Di Jatim sendiri saat ini telah memiliki kawasan industri khusus (KIK) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bisa dijadikan tempat teaching factory para lulusan SMK, SMA dan para pencari kerja untuk berlatih langsung di industri.
Terkait konsepnnya dalam peningkatan kualitas pada pendidikan vokasi ini, beberapa waktu yang lalu, Gubernur Khofifah juga mendapat penghargaan dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sebagai Inspirator Gerakan Vokasi di Jatim. Hal ini ditunjukkan dengan adanya support yang sangat besar atas berdirinya Rumah Vokasi di Kabupaten Gresik, yang berikutnya akan disusul oleh beberapa Kabupaten/Kota di Jawa Timur dalam pendirian Rumah Vokasi ini.
Sementara itu, terkait pelaksanaan LKS SMK tahun 2023 tingkat Provinsi, Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menjelaskan kegiatan ini menjadi wadah untuk mencari jawara-jawara terbaik Jatim yang akan bertanding di LKS nasional tahun 2023. Di samping itu, menyediakan wahana bagi siswa SMK untuk mengasah karakter positif, produktif, kreatif dan inovatif.
“Lewat ajang ini kami juga bisa mengetahui peta kualitas dan kemampuan SMK seluruh Jatim sesuai standart DUDI serta memberikan kesempatan dan motovasi kepada siswa untuk berkompetisi secara sportif,” urainya.
Wahid merinci dalam ajang bergengsi tiap tahun ini, setidaknya ada 54 bidang lomba yang akan dilombakan pada LKS tingkat provinsi. Dari jumlah tersebut, pemenang dari 37 bidang lomba akan menjadi delegasi yang bertanding di LKS Nasional 2023.
Pemenang dari LKS Nasional 2023 selanjutnya akan menjadi delegasi Word Skill tahun 2024 yang diselenggarakan di Perancis. Sedangkan 17 bidang lomba lain yang ditambahkan pada kompetisi ini dimaksudkan untuk memotivasi dan meningkatkan kualitas kompetensi keahlian yang masih dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri di Jawa Timur, seperti textile, food technology, livestock, culinary, tourist industry, pharmacy, nautica dan artificial Inteligent.
Pelaksanaan 54 bidang lomba dalam LKS tingkat provinsi ini dilaksanakan di lima Kabupaten, yaitu Jember, Lumajang, Bondowoso, Blitar dan Pasuruan. “Juara 1 dari setiap bidang lomba akan mewakili Jatim sebagai Duta menuju LKS tingkat nasional tahun 2023,” katanya.
Dalam ajang bergengsi ini, Jawa Timur sendiri telah mencatatkan prestasi membanggakan pada LKS di tingkat Nasional. Di tahun 2016 yang dilaksanakan di Malang, Jatim keluar sebagai Juara Umum. Setahun kemudian, Jatim harus puas berada di rangking 2 LKS Nasional. Posisi rangking 2 itu bertahan hingga tahun 2022 saat pelaksanaan LKS dilakukan secara daring.
“Tahun 2023 ini Jatim siap menjadi tuan rumah LKS Nasional. Sehingga kami berharap di tahun 2023 ini sukses penyelenggaraan LKS Nasional, sukses membawa gelar juara umum LKS Nasional ke Jawa Timur,” pungkasnya. (q cok, tama dini)