Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah: Pertemuan Antara Kekuatan Majapahit dan Kota Pendekar, Perkuat Optimis  Jatim Bangkit

16
×

Gubernur Khofifah: Pertemuan Antara Kekuatan Majapahit dan Kota Pendekar, Perkuat Optimis  Jatim Bangkit

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Tanggal 20 Juni  menjadi momen spesial bagi dua kota di Jawa Timur, yaitu Kota Mojokerto dan Kota Madiun. Kedua wilayah tersebut tercatat merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-104 tahun.

Kepada masyarakat kota Madiun dan kota Mojokerto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut menyampaikan selamat  hari jadi semoga  kemajuan akan terus tercipta di kedua wilayah warganya  bahagia sejahtera

Gubernur Khofifah juga menyebut Kota Madiun dan Kota Mojokerto sebagai kota yang memiliki kekuatan identitas Jawa Timur dengan budaya adi luhung Majapahit dan semangat heroik kota pendekar.

Pasalnya, Kota Mojokerto dikenal sebagai kota simbol kekuatan Kerajaan Majapahit, sedangkan Kota Madiun dikenal sebagai Kota Pendekar. Kedua sebutan ini telah melekat dan turut menjadi identitas pembeda Jatim dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Bahkan menjadi kekuatan bagi Provinsi Jatim.

“Kerajaan Majapahit, pusat pemerintahannya dulu ada di Mojokerto, Kota Madiun amat terkenal dengan perguruan silatnya. Keduanya sama-sama HUT di tanggal 20 Juni. Bukan hanya kebetulan, tapi sebuah pertemuan kekuatan yang dimiliki Jawa Timur,” katanya.

Gubernur Khofifah menuturkan, Kota Mojokerto pada era kemerdekaan, merupakan garis depan pertahanan Jawa Timur yang juga menjadi basis perjuangan. Sementara itu, Kota Madiun dulunya merupakan bagian dari Kerajaan Mataram yang memiliki 11 perguruan Pencak Silat dan berhasil memiliki murid tersebar di berbagai Indonesia, bahkan mancanegara.

“Perguruan Merpati Putih merupakan yang tertua karena berkembang sejak 1550. Merpati Putih ini, organisasi pencak silat tertua di Indonesia. Perguruan ini dikenal dengan aliran bela diri tangan kosong. Perguruan Pencak Silat lainnya saat ini cukup tangguh dan dikenal luas,” jelas Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah menilai bahwa ruh dan semangat pejuang telah mendarah daging di dalam diri masyarakat Kota Madiun dan Kota Mojokerto. “Ini sebuah bentuk warisan yang belum tentu bisa dimiliki wilayah lain di Indonesia,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Kota Madiun dan Kota Mojokerto untuk bersama nyengkuyung kotanya, bersama-sama menjaga peninggalan warisan budaya leluhur. Tidak hanya tentang inovasi bagi kemajuan wilayahnya, namun juga bagaimana berdampingan dengan budaya  leluhur yang penuh kearifan.

“Sekali lagi selamat HUT yang ke-104 untuk Kota Madiun dan Kota Mojokerto. Mari kita jaga keharmonisan kita, persatuan kita, dan cinta tanah air kita,” pungkasnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *