Pemerintahan

Gubernur Khofifah Sebut Stadion GBT Bau Sampah, Ini Reaksi PNS Pemkot Surabaya

9
×

Gubernur Khofifah Sebut Stadion GBT Bau Sampah, Ini Reaksi PNS Pemkot Surabaya

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Surabaya dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), spontan bereaksi tegas atas pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mengatakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) bau sampah.

PNS tersebut adalah Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dispora Surabaya Edi Santoso. Ia membuat perlawanan atas pernyataan Khofifah melalui video dengan durasi 40 detik yang beredar melalui media sosial Whatsapp.

“Selamat sore Bu Khofifah. Saya menangani Gelora Bung Tomo sembilan tahun. Persebaya menggelar pertandingan di Gelora Bung Tomo sudah ratusan kali, tidak pernah bau sampah, tidak pernah bau busuk. Itu ada metodenya ya,” ujar Edi di video itu.

Di video tersebut, Edi Santoso juga menyentil agar Khofifah tidak mengganggu Surabaya yang sedang mempersiapkan diri sebagai salah satu tuan rumah venue FIFA World Cup U-20 tahun 2021 mendatang.

“Coba Bu Khofifah lihat aja sepak bola, tidak ada persoalan ya. Jadi jangan menganggu kaitannya Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021,” lanjutnya.

Kemudian di akhir video, Edi menyatakan optimistis Surabaya akan terpilih sebagai salah satu venue FIFA World Cup U-20. “Tempat latihan kita buatkan, siapkan. Kita optimis. Terima kasih,” tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengusulkan opsi lain untuk venue FIFRA World Cup U-20. Meski PSSI telah menetapkan usulan 10 stadion di 10 kota di Indonesia, Khofifah mengatakan ada opsi stadion lain. Alasannya, Stadion GBT yang diusulkan PSSI ada aroma sampah.

“Saya sudah ke GBT, kalau sore kena angin itu suka ada aroma sampah,” katanya, Jumat (1/11).

Stadion GBT memang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. TPA ini merupakan relokasi TPA yang dimiliki Kota Surabaya yang sebelumnya berada di Keputih, Sukolilo.

Menurut Khofifah, butuh opsi sebagai tempat penyelenggaraan putaran final Piala dunia U-20 di tahun 2021 mendatang itu. “Trus pas FIFA ke sana (GBT), trus anginnya masuk, ini aroma apa? Makanya kita menyampaikan opsi lain. Pokoke Jatim harus ada yang dijadikan venue,” lanjutnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *