Jatim RayaPemerintahan

Gubernur Khofifah: Uang Baru Jadi Semangat Baru Bagi Masyarakat

18
×

Gubernur Khofifah: Uang Baru Jadi Semangat Baru Bagi Masyarakat

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi (TE) 2022 secara resmi dinyatakan sebagai alat pembayaran yang sah oleh Bank Indonesia per tanggal 17 Agustus 2022. Sehingga di hari ini, uang rupiah kertas TE 2022 secara resmi diluncurkan oleh Bank Indonesia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai orang nomor satu di Jatim menerima langsung Token of Appreciation (ToA) Uang Kertas TE 2022 dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto di Gedung Negara Grahadi, Kamis (18/8).

ToA ini berisi pecahan Uang Kertas mulai dari Rp. 1.000 hingga Rp. 100.000 bernomor seri 0001965. Dimana nomor seri tersebut merupakan tahun kelahiran Gubernur Khofifah. Selain berisi pecahan uang kertas , ToA itu juga berisi penjelasan terkait uang kertas TE 2022 sekaligus cara melakukan pengecekan keaslian uang.

Selain diberikan kepada Gubernur Khofifah, juga diberikan ToA kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati yang hadir langsung di Ruang Wilwatikta Gedung Negara Grahadi.

Menyambut uang kertas baru yang mulai beredar per hari ini, Gubernur Khofifah mengatakan ada filosofi yang kuat kenapa ToA ini bersamaan dengan rakornas pengendalian inflasi. “Dengan masih adanya uang dengan nilai 1.000 dan 2.000, itu artinya seluruh kepala daerah dengan berbagai stakeholder terkait harus kerja keras mengendalikan inflasi. Jangan sampai nilai yang 1.000 itu kemudian menjadi turun nilainya,” ungkapnya.

Sektor volatile food atau komponen jenis produk  makanan tertentu  yang membuat kerentanan terhadap inflasi, juga dijaga dan diperhatikan dalam satu bangunan sistem kendali yang komprehensif.

“Saya menerima pesan ada uang dengan mata nilai uang Rp 1.000 itu berarti memang kita harus kerja keras untuk mengendalikan inflasi di semua lini. Terutama volatile food karena memang kebutuhan untuk rumah tangga itu yang memberikan pengaruh cukup signifikan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, terdapat tiga aspek inovasi penguatan Uang TE 2022 yaitu desain warna yang lebih tajam, unsur pengaman yang lebih andal, dan ketahanan bahan uang agar semakin panjang masa edarnya.

Inovasi dimaksudkan agar uang rupiah semakin mudah untuk dikenali ciri keasliannya, nyaman, dan aman untuk digunakan, serta lebih sulit untuk dipalsukan. Sehingga uang Rupiah semakin berkualitas dan terpercaya serta menjadi kebanggaan bersama sebagai simbol kedaulatan NKRI.

Dengan adanya uang baru  tahun emisi 2022,  Gubernur Khofifah berharap agar bisa menjadi semangat baru bagi masyarakat hal ini sekaligus  menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga keamanan uang dalam negeri.

Dengan foto-foto pahlawan yang lebih baru dan canggih, diharapkan masyarakat bisa menangkap pesan penting untuk menjaga semangat perjuangan bangsa Indonesia. “Semangat baru yang harus kita bangun bersama. Kita lihat foto-fotonya adalah foto-foto para pahlawan. Semangat rek perjuangan dan pengorbanan para pahlawan itu menjadi pesan penting dari mata uang yang diterbitkan oleh BI tahun  ini,” katanya.

Penggunaan gambar dan nama pahlawan nasional ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama pada Bagian Depan Rupiah Kertas NKRI.

Adapun gambar pahlawan nasional yang digunakan adalah Gambar pahlawan nasional Dr. (H.C.) Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai gambar utama uang pecahan Rp 100.000.

Kemudian ada gambar pahlawan nasional Ir. H. Djuanda sebagai gambar utama uang pecahan Rp 50.000, gambar pahlawan nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi sebagai gambar utama uang pecahan Rp 20.000, dan gambar pahlawan nasional Frans Kaisiepo sebagai gambar utama uang pecahan Rp 10.000.

Selanjutnya, gambar pahlawan nasional Dr. K.H. Idham Chalid sebagai gambar utama uang dengan pecahan Rp 5.000, Gambar pahlawan nasional Mohammad Hoesni Thamrin sebagai gambar utama uang pecahan Rp 2.000 dan Gambar pahlawan nasional Tjut Meutia sebagai gambar utama uang dengan pecahan Rp 1.000.

“Selama masih ada uang pecahan Rp 2.000 dan Rp 1.000 maka seluruh stakeholder harus bersama-sama bisa bekerja keras menekan inflasi. Dengan syarat, nilai pecahan tersebut tidak boleh turun,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah, Sekdaprov Adhy dan Kakanwil BI Jatim juga turut hadir secara virtual pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang juga dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual.

Bertema Sinergi untuk Stabilisasi Harga dan Ketahanan Nasional, dalam arahannya Presiden RI Joko Widodo berpesan agar Bupati/Walikota serta Gubernur proaktif bersama TPID/TPIP untuk bersinergi mengintervensi inflasi di daerahnya masing-masing.

“Inflasi ini jadi momok bagi seluruh dunia. Maka harus bekerta mikro, makro dan detil. Penting untuk tahu angka inflasi dan identifikasi mana yang bahan yang harganya tinggi serta rendah. Kita tidak boleh bekerja standar dalam keadaan yang tidak normal seperti ini. Tidak bisa kita gunakan standar baku dan pakem. Tidak bisa kita bekerja secara rutinitas,” pungkasnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *