BisnisJatim Raya

Halal Bihalal Ditengah Covid 19 Ala Embran Nawawi

14
×

Halal Bihalal Ditengah Covid 19 Ala Embran Nawawi

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kumpul bersama keluarga dihari raya, khususnya Idul Fitri adalah keinginan setiap orang, namun apa daya ditengah pademi Covid 19 dan himbauan tidak mudik oleh pemerintah, hal tersebut tak dapat dilakukan.

Hal ini melatarbelakangi Desaigner kawakan Suarabaya, Embran Nawai menggelar Friends Care, halal bihalal sederhana bersama beberapa rekan sejawat. “Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk mereka yang tidak bisa mudik, tetapi tetap bisa merasakan suasana keluarga dan ber Idul Fitri,” katanya.

Walau berkumpul bersama di Rock Hotel Surabaya, jumlah peserta tak lebih dari 15 orang dan menerapkan protokol kesehatan ketat terkait pandemi Covid-19. Mulai dari penggunaan masker dan face shield, pelaksanaan halal bihalal Friends Care ini juga menerapkan physical distancing, yang mengharuskan pesertanya tidak berdekatan selama berlangsungnya acara.

Sesekali sesama peserta saling mengingatkan agar tidak berdekatan saat berkomunikasi, dan mengingatkan untuk physical distancing, meskipun tempat duduk sudah di setting berjarak.

“Harus mau diingatkan. Karena tentunya kami semua wajib ikut menjaga pelaksanaan protokol kesehatan,” tegas Embran.

Halal bihalal tak lengkap tanpa hidangan khas seperti Opor Ayam, Sambal Goreng Ati. “Kami menyajikan lontong, opor ayam, sambal goreng ati dan tentunya aneka kue kering,” tambahnya.

Mereka yang bergabung adalah para relawan, The Greatest Volunteers, dalam aksi  Mask Care dengan pembagian masker gratis, dilanjutkan Rice Care program berbagi makanan untuk mereka yang membutuhkan selama Ramadhan.

The Greatest Volunteers sendiri terdiri dari beberapa professional muda dari berbagai kalangan, mulai dari MC, Hotel Manager, Penyiar Radio, Make Up Artis dan lainnya.

Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan physical distancing dalam memutus penyebaran Covid-19 ini, dirasa kurang lengkap lantaran tidak ada jabat tangan serta obrolan akrab dengan saling berdekatan. “Tetapi paling tidak bisa mengobati rasa kangen kami pada keluarga, sekaligus tetap patuh pada protokol kesehatan,” pungkas Embran. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *