Politik

Harga Kebutuhan Mulai Naik, DPRD Surabaya Minta Pemkot Gandeng Bulog dan Operasi Pasar

22
×

Harga Kebutuhan Mulai Naik, DPRD Surabaya Minta Pemkot Gandeng Bulog dan Operasi Pasar

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 oleh pemerintah pusat dan daerah, ternyata mulai berdampak kepada merangkak naiknya harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Surabaya

Kondisi ini menjadi sorotan Komisi B DPRD Surabaya yang membidangi perekonomian, yang meminta agar Pemkot Surabaya juga mengantisipasi dampak ekonomi disamping tetap perang melawan penyebaran Covid-19 (corona).

Menurut Ketua Komisi B, Hj. Luthfiyah S,Psi, persoalan tersebut telah drapatkan dengan Dinas Perdagangan Kota Surabaya, dan ternyata terjadi kenaikan harga saat dilakukan pengecekan di lapangan, diantaranya gula yang saat ini di kisaran Rp.18 Ribu hingga Rp.20 Ribu.

“Harga gula naik tinggi. Rempah-rempah juga harganya melambung dan lain-lain. Jika Pemkot Surabaya tidak segera bertindak, dihawatirkan akan merambah ke bahan pangan yang lain ikut sulit di dapat dan harga makin melambung.”ujarnya kepada wartawan di gedung DPRD kota Surabaya, Kamis (19/03/20).

Untuk itu, politisi perempuan partai GerindraIa ini menyarankan, agar Pemkot Surabaya segera mengantisipasi dengan menggelar operasi pasar.

“Jadi Pemkot harus melakukan upaya bisa menstabilkan harga-harga, terutama bahan pangan dengan cara proaktif memantau, melakukan survei, atau sidak ke pasar-pasar tradisional.” tegasnya.

Tidak hanya itu, dia juga meminta agar sidak dilakukan ke sejumlah pasar modern dan pasar induk. Kemudian melakukan kersama dengan Bulog, agar tidak ada yang menimbun atau menaikkan harga di luar batas.

“Supaya masyarakat mampu membelinya dan masih dijamin ketersediaan bahan pangan, serta kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat.” tutur Lutfiyah.

Diakhir paparannya, Lutfiyah juga meminta kepada Pemkot Surabaya untuk terus melakukan sosialisasi soal wabah covid 19, agar masyarakat bisa menjaga diri sendiri dan menjaga kebersihan lingkunganya, namun tetap diyakinkan jangan sampai panik.

“Pemkot Surabaya harus bisa mendeteksi masyarakat yang sudah kena, jangan sampai masih berkeliaran sehingga bisa membahayakan yang lainnya.”pungkasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *