Jatim RayaPemerintahan

Hari Guru Nasional, HUT Ke-77 PGRI dan HUT Ke-51 KORPRI Jadi Momentum Penguatan Karakter ‘IKI’ 

87
×

Hari Guru Nasional, HUT Ke-77 PGRI dan HUT Ke-51 KORPRI Jadi Momentum Penguatan Karakter ‘IKI’ 

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews)  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan guru di Jawa Timur untuk bekerja profesional, berlaku adil, imparsial dan tak diskriminatif dalam memberikan pelayanan publik.

Hal itu menjadi pesan yang ia tekankan saat memberikan arahan dalam Upacara Peringatan Hari Guru Nasional, HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan HUT ke-51 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di halaman Gedung Negara Grahadi, Senin (5/12).

“Baik guru maupun ASN secara esensi memiliki kesamaan peran penting dalam merawat keberlangsungan kehidupan bangsa. ASN dan guru dipertemukan dalam misi pelayanan dan pengabdian,” ungkapnya.

Ia menyampaikan KORPRI dibentuk agar birokrasi negara dan kalangan pegawainya berkonsentrasi pada kerja-kerja professional, imparsial dan sebagai aparat negara melayani warga negara.

Pun begitu dengan peringatan Hari Guru yang dilakukan setiap tanggal 25 November. Hari Guru diputuskan untuk mengenang dedikasi para guru yang pada 29 November 1945 mendirikan Persatuan Guru Republik Indonesia.

“PGRI dibentuk sebagai organisasi masyarakat yang bertujuan dalam ranah pendidikan turut berjuang mempertahankan keberlangsungan Republik Indonesia dalam perjalanan Republik Indonesia,” lanjutnya.

Rakyat dalam republik Indonesia adalah Tuan dan Puan yang memiliki hak untuk terlibat berpartisipasi dalam urusan-urusan politik dan pemerintahan bagi pemajuan kesejahteraan rakyat.

Untuk itu ia berpesan agar para ASN dan guru memberikan dedikasi dan pengabdian dengan ikhlas dan imparsial. Selain itu, kerja profesional menjadi hal utama yang tidak bisa dielakkan. “Jadi jangan pernah melakukan layanan secara diskriminatif baik untuk ASN maupun untuk para guru,” pesannya.

Tak hanya itu, Ia juga menekankan hal penting bagi ASN dan guru untuk menghadirkan kualitas kerja di Jawa Timur yang berbasi IKI (Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi). Hal tersebut ia tekankan untuk membentuk warga, anak-anak masa depan Jawa Timur, dan anak bangsa sebagai warga yang berkualitas sebagai game changer.

Gubernur Khofifah menerangkan bahwa game changer memiliki makna agensi yang memiliki daya cipta, kecerdasan dan ketahanan mental untuk menjadi pengubah jalannya permainan, pengubah jalannya sejarah.

“Para guru dan ASN harus berani untuk membangun inisiatif, harus melakukan kolaborasi karena kolaborasi adalah sebuah keniscayaan, dan inovasi juga adalah sebuah keharusan. Di tangan panjenengan semua salah satunya tugas berat dalam jalan pengabdian ini dilakukan,” pungkasnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *