Politik

Ini Arti ‘Lombok’ Bagi Ratih Retnowati, Tanam-Petik-Sejahtera

19
×

Ini Arti ‘Lombok’ Bagi Ratih Retnowati, Tanam-Petik-Sejahtera

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Sebagai perempuan akademisi yang kini berkiprah di dunia politik, Ratih Retnowati telah berhasil menduduki posisi sebagai Wakil ketua DPRD Surabaya asal Fraksi Partai Demokrat.

Dengan kegiatannya yang super padat sebagai wakil rakyat Surabaya, ternyata Ratih adalah sosok ibu rumah tangga biasa bagi suami yang berkarir di institusi Kepolisian dan anak-anaknya.

Betapa tidak, penggemar masakan pedas ini ternyata juga mengeluhkan langka dan mahalnya harga cabai (lombok) di Kota Surabaya, karena berimbas kepada budget belanja bulanannya. Kondisi ini tentu juga dialami oleh ibu-ibu lainnya di Kota Surabaya.

“Lombok itu sudah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap rumah rangga, jadi grade nya hampir sama dengan kebutuhan nasi, dan Kota Surabaya itu bagi saya adalah Kota Lombok, karena masyarakatnya penggemar masakan pedas,” ucapnya kepada Suarapubliknerws.net, Sabtu (25/3/2017)

Oleh karenanya, Ratih mengatakan sangat setuju dengan gerakan menanam cabai (lombok) serentak yang akan digelar oleh komunitas BicaraSurabaya pada bulan April nanti.

“Kalo buat kaum perempuan, ini momen yang apik banget, biar kita nggak lagi tergantung harga lombok di pasar, karena tinggal tanam, petik dan endingnya sejahtera, maka saya sangat setuju dengan gerakan ini sekaligus akan turut terlibat didalamnya,” ujarnya.

Menurutnya, kebutuhan cabai (lombok) di masyarakat itu tidak bisa tergantikan dengan yang lain, karena lidah orang Indonesia tidak terbiasa kalaupun harus diganti dengan pedasnya rasa merica sekalipun.

“Kalau kebutuhan buah mangga atau apel, masih bisa diganti dengan buah-buahan lainnya, tetapi kebutuhan pedasnya lombok tidak bisa, lidah masyarakat kita juga tidak terbiasa dengan pedasnya merica seperti warga di luar sana,” pungkasnya.

Untuk itu, Ratih meminta kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya untuk menyambut baik kegiatan tanam cabai serentak dengan tagline “SuroboyoPedes” yang digagas oleh Komunitas BicaraSurabaya, karena dampak dan hasilnya sangat membantu kebutuhan rumah tangga, sekaligus bisa mengingatkan kembali soal pentingnya budaya menanam kepada masyarakat Kota. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *