SURABAYA (Suarapubliknews.net) – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasional Demokrasi (NasDem), Effendy Choirie angkat bicara soal pernyataan Ma’ruf Amin. Menurutnya, pernyataan buta dan tuli ditujukan kepada sekelompok masyarakat yang tidak objektif menilai Joko ‘Jokowi’ Widodo.
“Ada sekelompok masyarakat yang membangun kebutaan dan ketulian kepada masayarakat. Supaya tidak mendengarkan apa yang disampaikan Jokowi dengan baik, apa yang dibangun Jokowi secara nasional saya kira Indonesia ada perkembangan yang luar biasa. Matanya tidak melihat itu kan,” ujarnya, Selasa (13/11/2018).
Gus Choi sapaan akrabnya menyampaikan, kalau secara fakta, bahwa banyak perubahan telah dilakukan Jokowi. “Pernyataan itu secara substansi memang benar. Persoalan kemudian kata katanya langsung vulgar itu memang waktunya dikatakan seperti itu,” katanya kepada para awak media.
Lebih lanjut, Gus Choi juga menyinggung soal pernyataan sontoloyo dan genderuwo. Menurutnya memang benar. “Karena ada sekelompok pemimpin atau orang tertentu yang mau jadi pemimpin Indonesia itu selalu menyampaikan pernyataan yang membuat rakyat pesimis membuat rakyat takut untuk menghadapi masa depan,” tegasnya.
Padahal, lanjut Gus Choi, salah satu syarat untuk menjadi pemimpin dalam ajaran agama harus membuat rakyat memiliki harapan. “Mengarungi kehidupan itu salah satu syaratt. Dalilnya ada di hadis-hadis kitab-kitab,” katanya.
Terkait beberapa pernyataan dari Jokowi maupun Ma’ruf, Gus Choi menyebut sebagai pendidikan politik. “Jokowi-Ma’ruf Amin bukan hanya sekadar bagaimana terpilih. Bukan sekadar bagaimana elektabilitasnya naik tapi juga memberikan pendidikan politik,” tegasnya.
“Satu hal yang penting dalam pendidikan politik adalah mengajak rakyat untuk objektif. Boleh mengkritik tapi tidak boleh asal,” pungkasnya. (q cox)