BisnisJatim Raya

ITS Buka Peluang PMB Jalur Prestasi dan IUP Gelombang II

192
×

ITS Buka Peluang PMB Jalur Prestasi dan IUP Gelombang II

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar sosialisasi pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru jalur Prestasi dan International Undergraduate Program gelombang II yang digelar secara daring, usai pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri, Kamis (21/4).

Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Admisi ITS Dr Eng Unggul Wasiwitono ST MEngSc menjelaskan, ITS telah membuka pendaftaran khusus di jalur prestasi. Dengan syarat pendaftaran yaitu dikhususkan untuk calon mahasiswa baru yang memiliki segudang prestasi sesuai dengan ketentuan yang ditawarkan ITS dan/atau memiliki predikat prestasi luar biasa.

Dalam seleksi ini, calon mahasiswa tidak akan dikenakan biaya Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) atau yang biasa dikenal dengan uang gedung. Dengan artian, calon mahasiswa hanya dikenakan untuk biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) per semesternya yang setara dengan UKT jalur mandiri. “Di jalur ini pun, kami tidak menutup kemungkinan bagi calon pendaftar penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K),” terangnya.

Kemudian dilanjutkan untuk PMB Jalur IUP. Saat ini ITS sudah menyediakan 17 departemen dalam program sarjana untuk IUP ini yang berada dalam enam fakultas yang akan menerima calon mahasiswa baru tahun ajaran 2022/2023. “Enam fakultas itu adalah Scentics, Indsys, Civplan, Martech, Electics, dan Creabiz,” papar Unggul

Adapun untuk program studi yang ditawarkan pada IUP ini antara lain adalah Statistika, Teknik Mesin, Teknik Sistem dan Industri, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Materal dan Metalurgi, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Teknik Geomatika, dan Teknik Geofisika. Selain itu, terbuka juga untuk Teknik Perkapalan, Teknik Kelautan, Teknik Elektro, Sistem Informasi, Teknik Informatika, serta Manajemen Bisnis.

Lebih lanjut, Unggul menyebutkan bahwa mahasiswa IUP ITS mendapatkan kemudahan untuk mengikuti berbagai kegiatan internasionalisasi tanpa tambahan biaya pendidikan lagi. “Tentu hal tersebut tergantung kebijakan masing-masing universitas mitra, tetapi pada umumnya mahasiswa hanya perlu membayar kembali untuk biaya hidup di negara tempat exchange saja,” tuturnya.

Dijelaskan pula bahwa program ini ditawarkan secara umum yang dapat diikuti oleh Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang lulus pada tahun terkait. Atau dengan ketentuan lain, telah melakukan 12 tahun wajib belajar ataupun telah lulus dari sekolah tingkat akhir paling lama tiga tahun.

Adapun dokumen yang perlu dilampirkan adalah transkrip rapor, sertifikat kemampuan bahasa Inggris, motivation letter, dan surat persetujuan orang tua. Untuk calon pendaftar yang berasal dari luar negeri, wajib pula melampirkan surat keterangan sehat, surat rekomendasi, serta paspor.

Menurut penuturan dosen Departemen Teknik Mesin ITS tersebut, pendaftar yang berasal dari Indonesia dan sekolahnya menggunakan kurikulum nasional tidak perlu melampirkan transkrip rapor, pendaftar dapat langsung meng-input nilai mata pelajaran yang ditentukan ke website pendaftaran. “Pendaftar langsung meng-input nilai saja sesuai yang diminta di website,” ucapnya.

Para calon mahasiswa juga harus memiliki kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni dan dibuktikan dengan salah satu dari empat sertifikat yang ditawarkan oleh ITS. Antara lain, TOEFL, IELTS, TOEIC, dan Duolingo. Adapun informasi mengenai persyaratan pendaftaran lebih lanjut dapat diakses pada laman http://admission.its.ac.id/.

Setelah melengkapi formulir dan membayar biaya pendaftaran, pendaftar akan mendapatkan kartu registrasi. Proses pendaftaran IUP di gelombang II ini hampir sama dengan yang dilakukan pada gelombang I. Yang membedakan nanti hanya pada gelombang III mendatang, di mana pada gelombang ini lampiran transkrip rapor diganti dengan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) atau nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) ITS.

Di akhir, Unggul menyampaikan untuk seluruh pendaftar di kedua jalur bahwa meskipun prestasi dan kemampuan berbahasa Inggris menjadi poin penting yang diperlukan dalam kegiatan perkuliahan, tetapi sertifikat yang dilampirkan tersebut tidak menjadi acuan utama. “Tidak masalah jika prestasi ataupun skor pendaftar belum mencapai kriteria yang ditentukan, karena lolos atau tidaknya juga dipertimbangkan melalui berbagai pertimbangan lainnya,” pungkasnya. (Q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *