SURABAYA (Suarapubliknews) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuktikan kesiapannya dalam mengelola risiko kebencanaan di Kota Surabaya melalui kerja sama dengan PT Reasuransi MAIPARK Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Gedung Rektorat ITS, Rabu (10/8).
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD mengungkapkan bahwa PT Reasuransi MAIPARK Indonesia merupakan partner yang layak untuk diajak bekerja sama. “Salah satu tujuan dalam MoU ini adalah meningkatkan ketahanan Kota Surabaya dari adanya risiko bencana,” ungkapnya.
Ia menjelaskan peran penting dari asuransi pengelolaan risiko bencana, yaitu untuk meminimalisasi kerugian yang mungkin timbul akibat bencana. Adapun luaran kerja sama ini nantinya bersifat implementatif melalui resharing bersama asuransi. ”ITS kali pertamanya menjalin kerja sama dengan asuransi, khususnya dalam hal yang berkaitan dengan kebencanaan,” tambahnya.
Bambang memaparkan, ITS memiliki Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) yang banyak bekerja sama dengan pihak luar. Puslit tersebut bernaung di bawah Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) ITS. “Kami juga bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya tentang pengurangan risiko gempa bumi,” tutur dosen Departemen Teknik Mesin ini.
Lebih lanjut, Ia menuturkan pentingnya memahami kesiapan dalam menghadapi bencana. Apalagi daerah Surabaya rentan terjadi bencana dan jika terjadi bencana memberikan dampak yang cukup parah. “Terlepas dari potensi bencana yang dapat terjadi di Surabaya, kita harus mampu menghadapi risikonya,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Reasuransi MAIPARK Indonesia Kocu Andre Hutagalung menjelaskan bahwa saat ini Indonesia belum memiliki proteksi kebencanaan. Dari hal itu, program kerja sama dengan ITS ini diarahkan untuk memenuhi perlindungan kebencanaan tersebut. “Salah satu mekanisme yang paling efisien dalam menangani risiko bencana yaitu melalui asuransi,” tuturnya.
Kocu mengungkapkan bahwa visi utama dari perusahaannya adalah mengembangkan dan mencari tahu terkait risiko-risiko kebencanaan. Ia melihat bahwa ITS memiliki potensi dalam menyukseskan program Pemerintah Kota Surabaya, terutama dalam hal kebencanaan. “Kami mendapatkan partner yang sama seriusnya dalam mengelola Kota Surabaya ini,” ungkapnya.
Bambang berharap adanya penandatanganan MoU ini tidak hanya sebatas tinta di atas kertas. Tetapi dapat ditindaklanjuti dan dilakukan langkah nyata dalam mewujudkan kerja sama ini. Selain penandatanganan MoU, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan PKS sebagai komitmen antara ITS dan PT Reasuransi MAIPARK Indonesia. “Saat ini kami lebih selektif dalam menjalin kerja sama, namun kami melihat potensi yang besar dari kerja sama dengan PT Reasuransi MAIPARK Indonesia ini,” pungkasnya. (Q cox, tama dini)