BisnisJatim Raya

ITS Terima Granted Assets dari Belanda

94
×

ITS Terima Granted Assets dari Belanda

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan perguruan tinggi yang selalu mendorong kerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka mengembangkan kualitas pembelajaran di kampusnya.

Kali ini, ITS bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapat amanah untuk mengelola granted assets hasil kerja sama yang dijalin dengan Belanda dalam acara serah terima kepemilikan granted assets dari Nuffic Belanda yang dilaksanakan secara daring.

Rektor ITS yang akrab disapa Ashari mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Belanda karena telah memberi kesempatan kepada ITS untuk menjalin kolaborasi dan kerja sama, serta telah membantu mengembangkan kualitas pembelajaran di kampus ITS, khususnya di bidang ilmu kelautan. “Ke depannya kami harap ada lebih banyak kolaborasi yang melibatkan ITS dengan Pemerintah Belanda,” katanya.

Acara serah terima ini adalah serangkaian prosesi penutup dari program kolaborasi proyek bertajuk IDN265 on International Collaboration Project on Capacity Development in Integrated Coastal Zone Management (ICZM) antara ITS, ITB, serta beberapa service provider dari Belanda seperti Nuffic, UNESCO-IHE, TU Delft, dan HZ University.

Program kolaborasi yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia ini dimulai pada tahun 2016 dan melibatkan Departemen Teknik Kelautan ITS serta Program Studi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air ITB dalam pelaksanaannya. Adapun dari implementasi proyek IDN265 ini, ITS banyak mendapatkan investasi yang ditujukan untuk pengembangan kampus.

Di antaranya yaitu penyediaan peralatan kantor, pengadaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran, hingga renovasi beberapa fasilitas pembelajaran serta laboratorium yang ada di Departemen Teknik Kelautan. Investasi tersebut selanjutnya disebut dengan granted assets, yang kemudian diresmikan kepemilikannya kepada ITS dalam acara serah terima ini.

Acara serah terima dihadiri oleh jajaran pimpinan ITS dan ITB serta perwakilan dari Nuffic dan Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia. Di antaranya adalah Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng dan Rektor ITB Prof Ir N R Reini Djuhraeni Wirahadikusumah MSCE PhD.

Menyambung sambutan Ashari, Reini mengungkapkan bahwa kampus ITB juga telah merasakan manfaat yang luar biasa dalam kerjasama yang dilakukan di proyek IDN265 ini. Lanjutnya, kerja sama ini telah membantu proses pengembangan kurikulum pembelajaran di Program Studi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air hingga pengadaan fasilitas pengelolaan air di kampus ITB Jatinangor. “Granted assets yang diberikan kepada kami nantinya akan kami optimalkan dengan baik,” imbuhnya.

Perwakilan Nuffic, Merieke Nieuwendijck, mengamini pidato dari pimpinan tertinggi dua kampus teknologi tersebut. Menurutnya, proyek IDN265 ini telah memberikan dampak yang positif bagi semua pihak yang terlibat. “Kami kagum akan antusiasme mahasiswa dan tenaga pengajar di kedua institusi tersebut selama pelaksanaan program ini, walaupun dalam masa pandemi seperti sekarang,” tuturnya.

Mengakhiri acara, Koordinator program IDN265 Bert Geers mengucapkan rasa syukurnya terhadap kesuksesan proyek IDN265. Geers menuturkan, proyek IDN265 ini tidak akan berjalan lancar tanpa kerja sama yang baik antara seluruh pihak yang terlibat. Ia berharap acara serah terima ini bukanlah akhir dari kerjasama yang telah dilakukan. “Acara penutup berupa serah terima granted assets ini semoga menjadi awal bagi kisah kerjasama kami di masa depan,” pungkasnya. (q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *