BisnisJatim Raya

ITS Turut Andil dalam Kerja Sama INOVASI dengan Singapura

123
×

ITS Turut Andil dalam Kerja Sama INOVASI dengan Singapura

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Turut serta dalam program  pengembangan penelitian dan akademik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) digandeng dalam kerja sama Indonesia Nanyang International University Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation (INOVASI). Yakni merupakan lembaga penelitian yang digagas oleh Indonesia dengan Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menjelaskan bahwa proyek kerja sama ini menggandeng ITS, ITB, UI dan UGM bersama NTU Singapura. Kerja sama ini dijalin untuk bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Nantinya kerja sama berupa joint research, researcher exchanges, joint supervision untuk master maupun program PhD, dan juga joint publications,” paparnya.

Melanjutkan penjelasannya, topik utama dalam penelitian ini adalah  renewable energy, circular economy dan smart cities. Kerja sama ini juga telah merancang proyek unggulan berupa living lab untuk renewable energy dan eco campus.

Pada dasarnya, kerja sama ini diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan NTU. Keempat perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia tersebut dipilih atas dasar keunggulan dalam bidangnya masing-masing untuk membangun dan menghasilkan riset dan inovasi kelas dunia. Struktur pembiayaan berasal dari kedua pihak, yakni NTU Singapura dan Indonesia melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Penandatanganan kerja sama antara Kemendikbudristek dengan NTU Singapura ini telah dilaksanakan di Jakarta pada 14 Desember lalu. Pada saat yang sama juga ditandatangani kerja sama antara Kemendikbudristek dan LPDP untuk pembiayaan proyek Indonesia NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation (INSPIRASI). Namun, masih banyak persiapan yang diperlukan seperti detail topik penelitian, alokasi pendanaan, dan personel yang terlibat.

Ditunjuknya ITS sebagai salah satu dari empat PTN tersebut, tak terlepas dari keterlibatannya dalam menghasilkan riset dan inovasi kelas dunia. ITS sebagai pembina Eastern Part of Indonesia University Network (EPI-Unet) diharapkan dapat menggandeng kampus-kampus EPI-Unet di masa mendatang pada program ini.

Tentunya, penggarapan proposal kerja sama ini turut melibatkan peneliti di bawah koordinasi Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS. Kerja sama ini nantinya bisa menjadi kolaborasi dari para peneliti kampus yang terlibat dengan NTU. “Pada masing-masing kampus akan dibentuk joint institute yang akan mengawal jalannya project selama lima tahun ke depan,” jelas dosen Departemen Teknik Mesin tersebut.

Bambang pun menggantungkan harapannya pada kerja sama ini agar berjalan dengan baik dan menghasilkan output sesuai rencana. “Tak hanya peningkatan mutu pendidikan dan penelitian di ITS, semoga ITS juga bisa berdampak positif bagi masyarakat dan kancah internasional,” harapnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *