Jatim RayaPemerintahan

Jatim Dapatkan Tambahan 1,2 Juta Vaksin PMK

16
×

Jatim Dapatkan Tambahan 1,2 Juta Vaksin PMK

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menargetkan 85% dari total 1,2 juta dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah dapat terinjeksi pada hewan ternak sebulan yang akan datang. Hal tersebut menurutnya penting, mengingat kini sudah memasuki bulan ketiga sejak Kementerian Pertanian menetapkan status wabah pada Jawa Timur.

“Dari pusat sudah turun 1,2 juta vaksin tambahan untuk PMK ini. Seminggu ini kita percepat. Yang biasanya 50 – 70 hewan per hari akan ditingkatkan. Jadi sebulan yang akan datang target sudah 85% dosis yang disuntikkan,” ungkapnya saat menghadiri Bimbingan Teknis Fasilitator Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Hotel Grand Mercure Mirima, Surabaya, Selasa (13/9).

Adhy menjelaskan, dirinya optimis target tersebut dapat tercapai. Sebab, fasilitator penanganan PMK sudah didukung oleh 1.500 tambahan tenaga dari Babinkamtibmas dan Babinsa serta relawan dari berbagai lapisan masyarakat.

“Sebelumnya, 1 juta vaksin bisa kita distribusikan sampai 92% dalam waktu singkat. Ini pastinya berkat tim yang kuat dari Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim juga relawan. Karena kalau hanya mengandalkan dokter hewan saja tentu tidak bisa,” tuturnya.

Lebih jauh, Adhy menerangkan bahwa selain vaksin, Pemerintah Provinsi Jatim juga sudah melakukan beberapa langkah konkret. Antara lain menerapkan isolasi per kandang, menutup wilayah terjangkit, pembatasan lintasan hewan yang rawan, serta pembatasan pembukaan pasar hewan.

“Ini juga ditambah dengan disinfektan rutin. Selain itu, saya minta untuk petugas fasilitator bisa memberikan edukasi dan sosialisasi yang akurat yang bisa menjelaskan kepada pemilik hewan bahwa pencegahan PMK harus dilakukan bersama-sama,” jelasnya.

Hal tersebut, harus dipahami setiap orang karena pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa sinergitas semua pihak. Untuk itu, masyarakat juga perlu berkontribusi dengan menerapkan protokol PMK. “Dan para peternak juga jangan berfikir kalau ternaknya divaksin, takut terjadi apa-apa. Karena ini ada untuk membantu semua agar tidak terdampak wabah PMK ini,” imbuh Adhy.

Mantan Staf Ahli Kementerian Sosial RI itu tak lupa menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang sudah berjasa dan berjuang melawan PMK. “Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kegiatan penanganan PMK. Dan berkat kerja keras pada petugas itulah kita punya harapan agar PMK ini cepat hilang dari Indonesia,” tutupnya. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *