Hukrim

JPU dan Hakim KOMPAK, Terdakwa Narkoba Akhirnya Divonis 3 Tahun Penjara

7
×

JPU dan Hakim KOMPAK, Terdakwa Narkoba Akhirnya Divonis 3 Tahun Penjara

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Moch. Sohib bin Siyup (26), warga Jl. Wonosari Wetan, Surabaya, terdakwa dalam kasus narkotika jenis sabu seberat 0,25 gram, divonis selama 3 tahun penjara.

Dalam amar putusan majelis hakim yang diketuai Achmad Virza Rudiansah, terdakwa dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 127 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

“Mengadili, menjatuhkan pidana kepada terdakwa Moch. Sohib dengan pidana penjara selama 3 tahun,” ucap hakim Virza di ruang Candra, Pengadilan Negeri Surabaya, Selasa (29/09).

Menurut pertimbangan majelis hakim, hal yang memberatkan, perbuatan terdakwa dinilai meresahkan masyarakat dan tidak mendukung program pemerintah dalam hal pemberantasan narkoba.

“Hal yang meringankan, terdakwa mengakui perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya,” imbuhnya.

Atas putusan ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Arie Zaky Satria dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya, serta Ronny Balmahri, penasihat hukum terdakwa, sama-sama menyatakan terima. “Terima, pak hakim,” kata Ronny.

Dalam sidang tuntutan sebelumnya, JPU Arie Zaky menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama 4 tahun.

Untuk diketahui, kasus ini bermula saat terdakwa Moch. Siyub titip membeli narkotika sabu sebesar Rp. 100 ribu kepada Dicky (DPO). Belum sempat memakainya, terdakwa kemudian didatangi oleh dua petugas kepolisian Tanjung Perak Surabaya.

Setelah dilakukan penggeledahan, ditemukan barang bukti berupa satu klip sabu dengan berat brutto 0,25 gram yang disimpan oleh terdakwa didalam kotak lampu. Selain itu ditemukan pipet kaca yang didalamnya masih tersisa sabu dengan berat brutto 2,59 gram dan alat hisap sabu (bong). (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *