BisnisNasionalPemerintahan

Kembangkan Sayap Industri Raksasa, Tanah Bumbu Bakal Bangun Smelter

32
×

Kembangkan Sayap Industri Raksasa, Tanah Bumbu Bakal Bangun Smelter

Sebarkan artikel ini

TANAH BUMBU (Suarapubliknews) – PT.Jhonlin Group terus kembangkan sayap perusahaannya, selain Biodisel,perusahaan milik H.Samsudin Arsyad ini bakal membangun smelter di Kabupaten Tanah Bumbu.

Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bumi Bersujud ini adalah salah satu tujuan dan keinginan putra daerah Tanah Bumbu tersebut.

Jhonlin group sendiri akan menyiapkan lahan 2 ribu hektar (ha) di Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu guna menjadi pusat beragam industri.

Sementara di atas lahan ini sudah dibangun pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR), yang baru-baru tadi diresmikan Presiden RI Ir H Joko Widodo. Selanjutnya, sejumlah pabrik lainnya menyusul dibangun

“Ke depan kami akan membangun pabrik smelter atau peleburan nikel,” ucap Owner PT Jhonlin Group, H Andi Syamsudin Arsyad kepada wartawan di Batulicin, Jumat (17/12/2021).

Pengusaha ternama sapaan H.Isam ini menerangkan. Kehadiran KEK di Tanah Bumbu diprediksi bakal menyerap 10 ribu lebih tenaga kerja lokal. Rencananya pabrik smelter sendiri akan dibangun empat line produksi.

Dari investasi industri ini, setidaknya Jhonlin Group akan menggelontorkan dana lebih kurang 440 juta US dollar.

“Melalui kawasan ekonomi khusus ini, diharapkan memajukan perekonomian Tanah Bumbu dan Kalimantan Selatan. Terutama dalam menyerap tenaga kerja lokal,” imbuhnya.

Dicanangkan, pabrik smelter ini menjadi pertama dan satu-satunya di Kalsel yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.

Mengawali pembangunan pabrik smelter ini, jika tak ada aral sebutnya, rencananya April 2022 mendatang terlebih dulu akan memulai penelitian pembangunan empat line produksi smelter.

“Hasil pengolahan pabrik smelter di Batulicin nantinya berupa barang setengah jadi akan dikirim ke luar negeri itu untuk menjadi barang jadi, berupa bahan baterai,” terangnya.

“Produk dari smelter kemudian didistribusikan untuk kebutuhan dalam negeri, serta negara-negara lain di dunia yang menjadi pasar potensial.” pungkasnya. (q cox, Imran )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *