Jatim Raya

Kementrian ESDM Resmikan Tujuh Sumur Bor di Kabupaten Kediri

312
×

Kementrian ESDM Resmikan Tujuh Sumur Bor di Kabupaten Kediri

Sebarkan artikel ini

KEDIRI (Suarapubliknews) – Bertempat di di Desa Puhjajar Kecamatan Papar Kabupaten Kediri, Eko Budi Laksono Kepala Pusat Survei Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) resmikan 7 sumur bor di Wilayah Kabupaten Kediri dan Kabupaten Tulungagung

Turut mendampingi, Wakil Bupati Kediri H.Maskuri.M.M,.Plt Bupati Tulungaggung Drs Maryoto Birowo,M.M dan Kepala Seksi Inventarisasi Geologi dan Air Tanah Ir.Ramadi Seno.

“Dibangunnya sumur bos ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat supaya bisa menikmati air bersi,” ucap Eko Budi Laksono kepada sejumplah awak Media. Jum’at (1/2/2019) kemarin.

Menurut Eko Budi Laksono, sumur bor ini dibangun pada tahun 2018 oleh Kemeterian (ESDM) yang bekerjasama dengan Pihak Pemerintah Daerah guna meningkatkan Kesejatraan Masyarakat berupa pengentasan daerah sulit air melalui program pengeboran air tanah

Eko mengatakan, untuk Kabupaten Kediri terdapat 4 titik sumur bor yang diresmikan, yakni 1 unit Desa Puhjajar, 1 unit Desa Papar Kecamatan Papar, 1unit Desa Mlati, 1 unit Desa Ploso Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

“Untuk Wilayah Kabupaten Tulungagung juag ada 2 unit, yaitu 1 unit Desa Besuki dan 1 unit Desa Tanggul Welahan Kecamatan Besuki,” Terang Eko Budi Laksono

Eko Adi Laksono juga mengatakan, bahwa penyediaan air bersih suda dimulai sejak awal tahun 2000 yang terhitung dari tahun 2005 s/d 2018 sebanyak 2.288 unit sumur bor telah dibangun dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta m3/tahun

“Pembangunan sumur bor bukan hanya di Kediri dan Tulunggagung. Namun di seluruh Wilayah Indonesia yang mana diharapkan dapat memenuhi kurang lebih hampir 6,6 juta jiwa masyarakat di Daerah sulit air bersih,” Imbuhnya

Lebih lanjut Eko menjelaskan,untuk 1Unit sumur-sumur bor memiliki spesifikasi teknis kedalaman antara 100-125 m, debit air yang rata-rata 2 liter/detik, dengan konstruksi pipa besi galvanis diamater 6 inchi.

Sementara untuk pasokan listrik sumur bor berasal dari genset kapasitas 10 – 15 kVA, dengan menggunakan pompa selam (submersible) 3 PK, dan dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5.000 liter.

“Untuk Setiap sumur bor mampu melayani kebutuhan air bersih sampai dengan 2.800 jiwa penduduk,” Terangnya

Eko Adi Laksono menambahkan, dengan keberhasilan program dalam mengentaskan permasalahan air bersih di daerah sulit air, maka Kementerian ESDM terus berupaya menambah anggaran program ini hingga menjangkau masyarakat di daerah sulit air

Dia menjelaskan jika hal ini dikarenakan jumlah daerah sulit air bersih di Indonesia masih cukup banyak yang mana dengan bukti masih banyaknya permintaan bantuan sumur bor air tanah dalam di berbagai wilayah di Indonesia.

“Untuk tahun 2019 Kementrian ESDM menarjetkan akan membangun sumur bor sebanyak 650 Unit di Dearah sulit Air,” Pungkasnya

Wakil Bupati Kediri H.Maskuri berpesan Kepada Masyarakat agar bantuan sumur bor dari Pusat untuk dijaga dan dirawat, karena ini sudah milik masyarakat desa setempat.

“Sumur bor ini milik Masyarakat sebab suda dihibahkan Maka dari itu Kami berharap agar punya rasa memiliki dan ikut peduli merawat serta menjaga sedangkan terkait masalah keamanan Kita serahkan kepada Kepala Desa yang mengaturnya. (q cox, Iwan, Adve)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *