TANAH BUMBU-KALSEL (Suarapubliknews.) – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Propinsi Kalimantan Selatan, Hj. Raudhatul Jannah.S.Km, mengatakan bahwa Saat ini beradad era Discruption, dimana segalanya begitu terbuka, termasuk serba cepat dalam percepatan informasi. Bahkan lebih cepat dibandingkan kita berbicara.
Menurut dia, kalau tidak disikapi tentu ada saja dampak negatif selain dampak positif yang didapatkan. Dampak positifnya di era serba digital ini adalah kita mendapatkan serba kemudahan dan mendapatkan akses yang mudah dijangkau.
Pernyataan ini disampaikan saat mengukuhkan pengurus Majelis Pembimbing Cabang (Mabicap) Kabupaten Tanah Bumbu sekaligus pelantikan pengurus Kwartir setempat di Mahligai Bersujud, Jum at (04/10/19) Kecamatan Simpang Empat.
” Meski demikian, diera kemajuan informasi sekarang ini, apapun itu serba cepat terjangkau, dan apapun itu mudah sekali menggiring.Bahkan Hoax sekalipun seolah olah dianggap sebuah fakta maupun informasi nyata, tetapi dampak negatif nya, komunikasi yang jauh jadi dekat justru sebaliknya yang jauh menjadi dekat, kalau kita tidak bijak memilahnya justru dampak negatif yang lebih dominan,” ujar Hj. Raudhatul Jannah.
Terkait kemajuan teknologi itu paparnya,berkaitan pula banyaknya permasalahan yang sedang dihadapi akibat pesatnya kemajuan informasi,hingga mengakibatkan sebuah kesibukan yang berpacu dengan waktu.
Dampak negatif dari itu, lanjut sapaan Acil Odah ini, mengakibatkan anak dan orang tua kurangnya berinteraksi sosial dilingkup keluarganya sendiri.
“Persoalan ini fakta,anak dan orang tua duduk berdampingan,tapi diam, kerena ditangan masing masing sibuk menggunakan gedged, komunikasi orang tua ke anak hanya lewat chating watshap dan anak pun menjawab lewat watshap pula, padahal duduk berdampingan,”ungkap Acil Odah.
Dengan permasalahan demikian, Istri Gubernur Kalsel ini cukup prihatin pula terhadap kesibukan orang tua yang dikuwatirkan akan memberi dampak bagi kualitas sumber daya manusia maupun generasi penerus bangsa kedepan.
“Kalau ini dibiarkan,atau tak ada upaya untuk pencegahan atau jangan sampai ada penyesalan dikemudian hari bahwa segala pekerjaan yang strategis di daerah kita akan di ambil alih oleh orang luar daerah disini,”jelasnya.
Janganlah sampai itu terjadi,alasan dia, diera serba maju ini kompetisi dan kompetensi sangatlah ketat.
Parahnya lagi tambah ketua TP PKK Kalsel ini ,kalau itu tergiring dengan kenakalan remaja berupa penyalahgunaan narkoba serta muncul pula pergaulan bebas yang mengakibatkan pernikahan usia dini. Tentu disaat menikah secara pisik dan mental belum siap. Ditambah lagi si anak dianggap tidak mampu berbuat secara bijaksana. Sehingga terjadi kurang gizi dan anak yang lahir pun akan kurang gizi.
Disaat melahirkan sambungnya, dia tidak bisa mengatur pola asuh yang sebagaimana mestinya,kerena usianya terlalu muda maka anak itu akan menjadi stunting akhirnya, atau pertumbuhan yang tidak normal dibanding anak seusia nya.
“Untuk mensikapi persoalan ini saya menitip pesan melalui gerakan Pramuka di Tanah Bumbu untuk kita saling bergandengan tangan demi mengupayakan agar tunas tunas muda sebagai penerus dimasa akan datang harus kita selamatkan dari sekarang, dan kita berikan pendidikan moral yang baik sehingga menjadi manusia yang tangguh dan mandiri,” tutupnya (q cox, Imran)