BisnisJatim Raya

Kode 65, Tak Sekedar Fashion Namun Juga Fungsional

568
×

Kode 65, Tak Sekedar Fashion Namun Juga Fungsional

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kode 65 adalah kode yang dipakai dalam menginformasikan terjadinya kebakaran bagi perugas pemadam kebakaran. Desainer asal Banyuwangi, Anita Yuni menamakan koleksi terbarunya dengan Kode 65 terinspirasi dari kegigihan petugas pemadam kebakaran Banyuwangi saat berjibaku mengatasi kobaran api yang melalap hutan Gunung Ijen.

Ditemui disela Surabaya Fashion Parade 2022, Anita Yuni mengatakan koleksinya kali ini mengusung upcycling menggunakan 21 kg dari 50 kg limbah tekstil seperti jeans, jaket parka dan jaket parasut dari satu UMKM di Banyuwangi.  “Selain karena terinspirasi dari kebakaran di lereng ijen pada 2022, koleksi ini tak sekedar upcycling namun juga fungsional,” katanya.

Diterangkan Yuni dalam koleki Kode 65 terdapat 4 upaya penyembuhan terhadap krisis iklim yaitu rekontruksi mendaur ulang limbah jeans dan jaket parka dengan teknik patchwork sebagai upaya penanggulangan limbah tekstil dan dijahit mengunakan energy panel surya serta vegan leather dari fermentasi bakteriyang lebih rendah dari emisi kulit konventional.

Selanjutnya solusi dimana setiap karya dilengkapi dengan fitur transformable dimana ada jaket yang bisa multiguna menjadi sarung, tandu dan tenda. “Setiap karya multifungsi, ada topi yang bisa juga digunakan sebagai tas, ada tas yang bisa difungsikan sebagai jaket,” lanjut Desainer yang juag berprofesi sebagai dokter ini.

Ketiga terdapat sentuhan teknologi Augmented Reality, media promosi interaktif yang paperless mengunakan filter instagram dan terakhir restorasi, mengganti bucket Bungan dengan bibit pohon bekerjasama dengan AirMate Fast (Airlangga Climate Fast) melakukan penanaman kembali dilereng Ijen.

Tak hanya Anita Yuni, dalam gelaran Surabaya Fashion Parade 2022 juga menampilkan karya yang menyebarkan awareness tentang konservasi tanah dan mengelola limbah tekstil bertajuk Demeter. Mereka tampil mewaliki Islamic Fashion Intitute. (Q cox, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *