SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Momen istimewa tak terlupakan dialami oleh pasangan suami istri (pasutri) Prof Herman Pratikno ST MT PhD dan Prof Harmin Sulistyaning Titah ST MT PhD. Pasutri tersebut berhasil dikukuhkan bersama sebagai profesor pada prosesi Pengukuhan Profesor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Auditorium Gedung Research Center ITS, Kamis (7/3).
Pada kesempatan membahagiakan ini, Herman yang juga sebagai Kepala Departemen Teknik Kelautan ITS tersebut berhasil dikukuhkan menjadi Guru Besar (Gubes) di bidang Ilmu Material dan Bio-korosi pada Bangunan Laut di Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS. Sedangkan sang istri, Harmin, yang merupakan dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS dikukuhkan menjadi Gubes di bidang Ilmu Pemulihan Biologis Lingkungan di Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) ITS.
Kembali mengenang kisahnya, Herman yang dikukuhkan sebagai profesor ke-199 ITS ini menuturkan bahwa ia kali pertama mengenal sang istri ketika sama-sama menempuh studi sarjana di kampus ITS. Lelaki kelahiran Surabaya, 15 April 1973 tersebut saat itu aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Judo ITS dikenalkan dengan istrinya oleh Pembantu Rektor III ITS saat itu kisaran tahun 1998.
Sejak saat itu, orang tua dari Muhammad Raihan Hanif dan Naisya Liyana Zuhra tersebut melanjutkan hampir semua kiprahnya di bidang akademisi secara berbarengan. Dimulai dengan kisah mereka melanjutkan studi magister di Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga berhasil menamatkan studi doktoralnya di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) bersama-sama. “Alhamdulillah dalam melanjutkan studi, kami juga selalu mendapatkan beasiswa yang sama,” kenang Herman penuh syukur.
Dalam menjalani semua hal tersebut, pasangan yang telah mengarungi bahtera rumah tangga selama hampir 25 tahun ini mengaku terus bekerja sama. Meski berbeda bidang keilmuan, baik Herman maupun Harmin saling membantu dalam melakukan penelitian. Begitu pun dengan permasalahan sehari-hari dan finansial. “Kami memang memegang prinsip untuk saling membantu satu sama lain jika ada kesusahan,” ungkap Pembina UKM Muay Thai ITS ini.
Tak disangka-sangka, kisah perjuangan dan kebersamaan mereka selama ini terus bersambut baik hingga sekarang. Uniknya, Surat Keputusan (SK) Guru Besar dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Menristekdikti) untuk pasangan ini pun turun secara hampir bersamaan. “Bahkan hanya berjarak beberapa menit,” ucap Herman terharu.
Menanggapi hal ini, Harmin yang ditemui secara bersamaan mengaku sangat terharu. Bagi profesor ke-198 ITS ini, pencapaian tertinggi di dunia akademis yang berhasil diraih keduanya tersebut merupakan suatu berkah yang besar dari Sang Pencipta. Ke depannya, baik Herman maupun Harmin berharap agar dari keilmuannya tersebut dapat memberikan dampak yang baik bagi sekitar. “Pun juga dapat terus bersama-sama mengembangkan ITS ke depannya,” tandas perempuan kelahiran Malang, 23 Mei 1975 ini penuh harap. (q cox, tama dini)