Jatim RayaPemerintahan

Kota Blitar – Jatim Jadi Tempat Pertama Uji Coba PPKM Level 1 Jawa – Bali

10
×

Kota Blitar – Jatim Jadi Tempat Pertama Uji Coba PPKM Level 1 Jawa – Bali

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kota Blitar, Jawa Timur dipilih pemerintah pusat sebagai daerah uji coba penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 new normal dalam perpanjangan PPKM hingga 18 Oktober mendatang.

Implementasi uji coba level 1 di Kota Blitar dilakukan karena telah memenuhi syarat indikator Asesment Kemenkes untuk masuk level 1, ditambah dengan syarat baru dari Inmendagri no 47 yakni cakupan vaksinasi dosis 1 yang sudah lebih dari 70 persen dan dosis satu lansia lebih dari 60 persen.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasih atas kerja keras, sinergi, do’a serta kolaborasi dari tenaga kesehatan, pemko dan Forkopimda Kota Blitar, serta seluruh elemen strategis masyarakat.

“Alhamdulillah, Kota Blitar berhasil masuk level 1 berdasarkan kualifikasi  Inmendagri, karena Kota Blitar berdasarkan Asemen kemenkes sudah masuk level 1, ditambah pemenuhan syarat tambahan yakni capaian vaksinasi dosis 1 yang  sudah lebih dari 70 persen dan lansia lebih dari 60 persen,” katanya.

Hal ini berdasarkan assessment Kementerian Kesehatan RI tanggal 5 Oktober 2021, Jawa Timur merupakan daerah yang telah masuk assessment level 1 berdasarkan 6 indikator yakni laju kasus dan kapasitas respon 3T. Dimana 24 Kabupaten Kota di Jatim masuk Asesment level 1 dan 14 Kabupaten Kota masuk Asesment level 2 di Jatim.

Namun demikian, terdapat penyesuaian regulasi dalam Inmendagri 47/2021, dimana penerapan level PPKM tidak hanya berdasarkan Asesment kemenkes saja. Melainkan juga ada syarat baru yakni capaian vaksinasi secara umum, vaksinasi lansia dan penilaian berbasis aglomerasi, dimana daerah aglomerasi level PPKM nya akan mengikuti daerah aglomerasi dengan pencapaian terendah.

Dengan penilaian baru tersebut, semestinya terdapat tiga wilayah di Jawa Timur yang masuk ke PPKM level 1 berdasarkan Inmendagri 47 Tahun 2021 yaitu Kota Surabaya, Kota Mojokerto dan Kota Blitar.

Hal ini berdasarkan kriteria cakupan vaksinasi Kota Surabaya dosis 1 sebesar 108.6 persen, dosis 2 sebesar 76.36 persen, vaksinasi lansia dosis 1 sebesar 92.15 persen dan dosis 2 sebesar 80.35 persen. Sementara cakupan vaksinasi di Kota Mojokerto untuk dosis 1 sebesar 129.71 persen, dosis 2 sebesar 83.94 persen, vaksinasi lansia dosis 1 sebesar 66.84 persen, dan dosis 2 sebesar 53.84 persen.

Namun demikian, mengingat Kota Surabaya dan Mojokerto masuk dalam wilayah aglomerasi, sesuai dengan regulasi baru di Inmendagri, level PPKM kota Surabaya dan Kota Mojokerto mengikuti pencapaian  komulatif vaksinasi daerah aglomerasi.

Hal ini mengakibatkan Kota Surabaya dan Kota Mojokerto meskipun menurut asesmen level Kemenkes dan PPKM Level seharusnya  masuk level 1 tetapi karena dihitung secara aglomerasi  menurut PPKM Level berdasarkan Inmendagri 47 tahun 2021 dengan pendekatan aglomerasi yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bangkalan, Koda dan Kabupaten Mojokerto, maka Surabaya dan Kota Mojokerto  masuk dalam penerapan PPKM level 3 meski  secara kriteria daerah seharusnya  kedua daerah tersebut masuk level 1.

Dengan demikian, didapatkan bahwa hanya Kota Blitar menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Jawa Timur yang  juga  satu- satunya kota yang berada pada PPKM Level 1 menurut kualifikasi sesuai Inmendagri 47 tahun 2021 untuk  Wilayah Jawa dan Bali “Artinya, Kota Blitar jadi satu-satunya yang akan dilakukan uji coba pemberlakuan PPKM Level 1 oleh pemerintah pusat, semoga daerah lain di Jatim menyusul,” imbuh Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut disampaikan, penerapan itu akan tetap diimbangi dengan tindakan testing, tracing dan treatment (3T), serta peningkatan disiplin protokol kesehatan.  Selain itu, sesuai petunjuk pemerintah  pusat juga telah membentuk task force atau gugus tugas yang terdiri para pakar di bidangnya untuk memantau penerapan PPKM Level 1 new normal.

Menurut Guberrnur Khofifah, Task force ini akan tinggal sementara waktu di Blitar untuk melakukan pemantauan dan pengawasan. Sebab, apabila penerapan PPKM Level 1 new normal di Kota Blitar ini nanti berhasil, pemerintah akan memperluasnya ke kota-kota yang masuk PPKM Level 1. “Kalau ini nanti berhasil akan dikembangkan ke kabupaten/kota yang dapat masuk level 1 sesuai Inmendagri berikutnya,” jelasnya.

Meski demikian, Ia tidak pernah berhenti mengingatkan sekaligus mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan (prokes). Ini penting, karena kedisiplinan menjalankan prokes menjadi salah satu kunci untuk melindungi diri kita dan orang di sekeliling kita dari penularan Covid-19.

“Terima kasih atas semua kerja keras, kekompakan dan do’a terbaik untuk kita semua. Kita terus berikhtiar dan berdoa agar kondisi Covid-19 di Jatim makin terkendali, dan makin melandai Sekali lagi Mari kuatkan disiplin prokes dan percepat vaksinasi. Tetap pakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, hindari kerumunan. Jangan lengah, jangan kendor,” pungkas Guberrnur Khofifah.(q cox, tama dinie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *