Peristiwa

LaSalle College Surabaya Gelar Graduation Show Bertema Maitri

31
×

LaSalle College Surabaya Gelar Graduation Show Bertema Maitri

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) ~ Maitri diambil dari semboyan di masa Majapahit, yaitu “Mitreka Satata” yang berarti bersahabat dan Bersatu seperti prinsip pada “Bhineka Tunggal Ika”. Tema ini diangkat LaSalle College Surabaya dalam Graduation Show yang di gelar akhir pekan lalu di New Life Ballroom Ciputra World Surabaya.

Koordinator Fashion Design Rose Aprilia mengatakan tema ini mewakili tujuan kolaborasi yang baik di masa depan dalam seluruh program di LaSalle College Surabaya. “Dimana para siswa mengkombinasikan wastra Indonesia dengan desain masa kini. Koleksi yang digunakan sesuai dengan kain dari daerah kekuasaan Majapahit,” katanya.

Fashion show kali ini menampilkan karya-karya mahasiswa dengan mengkolaborasikan wastra Nusantara dalam busana avant garde. “Para murid sesuaikan tema besar kami tapi untuk bahan bervariasi. Sehingga kain-kain wastra bisa menjadi satu kebersamaan,” ungkapnya.

Bahan-bahan seperti tenun, lurik, batik, songket diaplikasikan pada busana kekinian di dominasi busana avant garde yang merujuk kepada karya bersifat kreatif, unik, eksperimental dalam desain maupun teknik pengerjaannya.

Rose mengatakan, busana avant garde mengadaptasi gaya teatrikal yang mengkombinasikan fesyen dan art. Modern, tidak biasa tetapi tetap elegan. “Kalau dari kami lebih ke artistik, memberi sesuatu yang beda. Teatrikal show dengan dancer, jadi konsep kami lebih ke artistik. Formal dress, dress panjang bisa,” ujarnya.

Dengan bentuknya yang tidak biasa ini, bukan berarti busana avant garde tidak memiliki daya pakai dan hanya dikenakan di panggung pertunjukan saja. Umumnya gata ini juga bisa dikenakan pada busana pesta dan busana kostum. Dalam show tersebut memunculkan 11 mini koleksi karya mahasiswa LaSalle College Surabaya.

“Avant garde ready to wear. Avant garde biasanya sesuatu untuk show, pengambilan sesi pemotretan, event yang lebih formal dengan gaun tapi untuk keseharian mungkin tidak bisa tetapi yang berani pakai juga bisa,” ungkapnya.

Rose menyebut, acara ini tidak hanya sekedar ceremony kelulusan untuk para mahasiswa LaSalle College Surabaya. Namun juga akan menampilkan karya desain dari para Mahasiswa lulusan program Fashion Design, Fashion Business, Artistic Make Up, Interior Design dan Graphic Design.

“Kalau di LaSalle College Surabaya kami bikin baju anak-anak juga karena busana anak lebih variatif apalagi bahan. Karena tidak semua bahan bisa dipakai untuk busana anak karena anak-anak lebih sensitif jadi harus dilihat dari kenyamanan,” terangnya.

Sebagai kampus desain internasional dengan kurikulum dari Kanada, LaSalle College berkomitmen untuk memfasilitasi dan mendukung para mahasiswa dan lulusannya agar selalu kreatif dalam berkarya.

Pada acara kali ini LaSalle College Surabaya meluluskan 52 mahasiswa-mahasiswi. Sebagai calon desainer muda, akan ada 3 lulusan yang diberikan penghargaan Best Student dan 1 lulusan yang diberikan penghargaan Best Portfolio.

Oleh karena itu, LaSalle College menjadikan acara ini sebagai wadah untuk para mahasiswa dan lulusannya dalam memamerkan karya-karya mereka kepada publik dan dikemas dalam suatu rangkaian yang juga disebut Creative Show, dimana karya-karya tersebut akan ditampilkan dalam bentuk pertunjukan show ataupun exhibition.

Secara khusus untuk para Mahasiswa dari program Fashion Design, akan mempertujukan Fashion Show yang menampilkan koleksi busana sesuai dengan tema acara, yaitu Maitri. Selain itu akan ada Mini Collection yang juga ditampilkan dalam fashion show dengan koleksi yang dibagi dalam beberapa sequence yaitu feminism sequence, urban edgy sequence, dan dark sequence.

National Admission Marketing and Promotion Manager Shullya Ratanavara menambahkan pada puncak acara dimeriahkan dengan fashion show theatrical yang berkolaborasi dengan jurusan seni tari dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW). “Kami fokus di design tapi kemudian multidisiplin, sehingga ini menarik bagi mahasiswa berlatih kolaborasi dan kerja praktik. Kami ingin memberikan edukasi dengan perspektif karir,” tambahnya. (q cok, tama dini)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *