PemerintahanPeristiwaPolitik

Legislator Surabaya Ingatkan Warga Agar Tetap Jaga Prokes saat Lebaran

21
×

Legislator Surabaya Ingatkan Warga Agar Tetap Jaga Prokes saat Lebaran

Sebarkan artikel ini

SURABAYA (Suarapubliknews) – Kebijakan pelonggaran aktifitas masyarakat saat Ramadan dan Idul fitri oleh pemerintah, kian menggeliatkan roda perekonomian, tidak hanya lokal dan regional, tetapi secara nasional.

Pasalnya, banyak kebutuhan masyarakat muslim saat merayakan Hari Raya Idulfitri 1443 H, baik kebutuhan primer maupun skunder.

“Ramainya masyarakat membeli kebutuhan Lebaran di pasar tradisional maupun pasar modern, menunjukkan transaksi ekonomi berjalan. Kondisi ini yang mendorong pertumbuhan ekonomi,” terang Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno.

Politisi PDIP Surabaya ini menambahkan, roda ekonomi yang terus berjalan tentunya akan berdampak pada membaiknya ekonomi masyarakat di penghujung masa pandemi.

“Kita berharap pendemi benar-benar berakhir. Ditambah lagi muncul wacana pandemi akan menjadi endemi. Kalau tingkat penularan Covid-19 terus landai seperti ini,” jelas Anas Karno.

Karenanya, Anas mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, terutama saat merayakan Idul fitri.

Dari pantauan media sebelum lebaran, di Pasar Blauran misalnya, sejumlah toko penjual kue Lebaran banyak didatangi para pembeli.

Eni karyawan toko penjaja kue di Pasar Blauran mengatakan, sejak minggu lalu barang dagangan di tokonya laku.

“Barang yang laku bermacam-macam mas. Ada yang beli biscuit kemasan kaleng, dan snack yang dijual kiloan. Untuk biscuit kemasan kaleng harganya bervariasi mulai dari harga 35 ribu,” terangnya.

Menurut Eni kondisi ini berbeda dibandingkan Hari Raya Idul Fitri tahun lalu, atau 2 tahun sebelumnya. “Kalau dulu kan sedang ramai-ramainya Corona. Jadinya sepi,” pungkasnya.

Pasar Pucang juga tak sepi dari keberadaan masyarakat untuk membeli kebutuhan Lebaran. “Saya sama istri mau beli baju Lebaran mas,” ujar Dodi warga Menur Pumpungan.

“Omzet Lebaran tahun ini lumayan dibandingkan tahun lalu,” ujar Yusuf pedagang baju Pasar Pucang.

Yusuf menambahkan, pakaian yang paling banyak dicari yaitu baju muslim. “Harganya variatif, tergantung merk dan kwalitas,” jelasnya. (q cox)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *